MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI
“ DIMENSI ILMU ADMINISTRASI ”
DOSEN PEMBIMBING :
Dr. DESSY MARHENDRIE, S.Sos, M.Si
KELOMPOK 5
DISUSUN OLEH :
Ø ANDIA SAMERNI
Ø SANDY HANEL MARDA PUTRA
Ø AIDA NOVITA
Ø RYAN CANDRA PUTRA
Ø TAUFAN GILANG PRATAMA
Ø MUHAMAD NUR ROHMADI
Ø SUHENDRI
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI (STIA)
YAYASAN SETIH SETIO
MUARA BUNGO
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami haturkan ke pada Allah SWT, yang telah melimpahkan segala
karunianya kepada kami semua. Sehingga dalam kesempatan ini kami dapat
menyelesaikan tugas Makalah tentang Penagantar Ilmu Administrasi dengan judul “
DIMENSI ILMU ADMINISTRASI “.
Sholawat
serta salam tidak lupa pula kami sampaikan ke pada Nabi Besar Muhammad SAW,
yang telah membawa kita semua ke pada alam yang penuh dengan pengetahuan,
sehingga pada saat ini kami dapat mengerti dan memahami dalam penyusunan
makalah ini.
Terima
kasih kami sampaikan kepada Dosen Mata Kuliah Pengantar Ilmu Administrasi “ Dr.
Dessy Marhendrie, S.Sos, M.Si ”. Yang telah memberikan pengarahan ke pada kami
dalam penyusunan makalah ini.
Kami
sebagai penyusun di sini mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya atas
penyusunan makalah ini, apabila terdapat kesalan dalam penulisan kata maupun
penyampaian materi yang kurang pas atau kurang tepat. Karena kami juga manusia
biasa yang tidak luput dari kesalahan.
Kami
sebagai penyusun berharap agar makalah ini dapat digunakan sebagaimana mestinya
dan bisa bermanfaat bagi kita semua yang membaca dan mengamalkan pengetahuan
yang ada di dalamnya.
Muara Bungo, 01 November 2016
PENYUSUN
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
DAFTAR BAGAN........................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................ 2
1.3 Tujuan.......................................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Dimensi Ilmu Administrasi Suatu Perspektif................................................ 3
2.1.1
Secara Konsepsional Atau
Materi Pokok......................................... 3
2.1.2
Bedasarkan Subjek Pelaku............................................................... 6
2.1.3
Berdasarkan Pengelolaan
Sumber Daya........................................... 9
2.2 Pandangan Tentang Administrasi Dan Manajemen..................................... 10
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan................................................................................................... 13
3.2 Penutup......................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR BAGAN
Bagan 1. Domain Studi
Administrasi.................................................................. 5
Bagan 2. Dasar Filosofi Studi
Administrasi......................................................... 5
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Perkembangan studi Ilmu Administrasi memperlihatkan
tingkat kepesatan yang relative tinggi dan maju bila di bandingkan dengan
cabang-cabang ilmu social lain yang mendahuluinya, seperti Ilmu ekonomi, Hukum,
sosiologi, Psikologi dan Politik.
Intensitas perkembangan Studi Administrasi ti dantai
dengan adanya berbagai spesialisasi bidang kajian dan bahkan spesialisasi yang
beberapa di antaranya telah berkembang menjadi satu dominan studi atau disiplin
ilmu. Mengikuti Konsepsi dari balai pembinaan Administrasi (BPA) Mifta Thoha (1983), mengemukakan adanya
delapan unsure admnisitrasi yaitu:
1.
Organisasi.
2.
Menejemen.
3.
Komunikasi.
4.
Kepegawaian.
5.
Keuangan.
6.
Perbekalan.
7.
Tatausaha.
8.
Perwakilan
atau Hubungan Masyarakat.
Sondang
P. Siagian (1978) menyebutkan
adanya enam diensi dalam membicarakan Administrasi. Bidang-bidang tersebut
adalah:
1.
Filsafat
Administrasi
2.
Kepemimpinan
(leadership)
3.
Hubungan
Manusia (Human Relation)
4.
Organisasi
5.
Administrasi
Negara
6.
Administrasi
Niaga
Di lain pendapat, Sondan PP. Siagian (1977) mengatakan, dalam pengertian luas,
administrasi terdiri dari managemen, organisasi dan kegiatan-kegiatan
operasional. Lebih lanjut ia mengatakan, secara konsepsional (administrasi
dilihat sebagai suat “total system”). Administrasi terdiri dari kerangka
manajemen, leadership,
pengambilan keputusan, human relations, manusia dan
sarana kerja ialah uang, mesin-mesin, materil, metode-metode,
fasilitas-fasilitas dan waktu.
Dari berbagai klasifikasi tentang bidang
studi ilmu administrasi, unsure-unsur administrasi memperlihatkan bahwa konsep
administrasi sebagai ilmu terdiri dari beberapa bidang telaahan. Hal itu
berarti, bahwa studi dan pembahasan administrasi bila di pandag secara
konseptual dari dinamika kegiatan dan kerja sama organisasi, dengan sendirinya
membahas tentang organisasi, manajemen, kepegawaian, keuangan, perbekalan,
tatausaha, hubungan masyarakat, administrasi negara, administrasi niaga dan
administrasi social.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa itu Dimensi-dimensi Ilmu Administrasi
Suatu perspektif.?
2. Bagaimana pandangan tentang Administrasi dan
Manajemen?
1.3 Tujuan
Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang Dimensi-dimensi Ilmu
Administrasi Suatu perspektif.
2. Untuk mengetahui tentang pandangan
Administrasi dan Manajemen.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Dimensi Ilmu Administrasi Suatu
Perspektif
Klasifikasi dimensi
studi Administrasi atas dasar sudut pandang sebagai berikut:
1.
Secara
Konsepsional atau Materi Pokok
Menurut
perspektif yang di gunakan oleh para siswa administrasi, organisasi dan
manajemen di anggap sebagai ciri dan inti studi administrasi. Isi dan hakikat
yang terkandung di dalam administrasi tidak mungkin bisa di mengerti tanpa
membahas masalah-masalah organisasi dan manajemen. Pada giliranya, pembahasan
mengenai organisasi akan dan bahkan harus membahas manajemen. Sebaliknya,
pembahasan mengenai manajemen dengan sendirinya tidak lepas dari masalah
organisasi. Oleh sebab itu organisasi dan manajemen dianggap sebagai dua sisi
dari suatu mata uang logam yang sama, sedangkan mata uang tersebut di anggap
sebagai administrasi. Organisasi menunjukan struktur dari administrasi,
sedangkan manajemen menunjukan fungsinya. Telaahan organisasi melihat adminsitrasi
dalam keadaan statis, sedangkan telaahan manajemen melihat administrasi dalam
keadaan dinamis.
Dinamika kegiatan administrasi dalam organisasi di gerakan
oleh seorang yang di sebut administrator atau manajer (pimpinan puncak) atau orang yang menempati posisi pada top level
untuk organisasi-organisasi pblik terkadang menggunakan administrator,
sedangkan organisasi-organisasi bisnis cenderung menggunakan manajer.
Administrator adalah pimpinan puncak yang mengarahkan dan menggerakan
organisasi untuk mencapai tujuanya sangat bergantung kepada kemampuan pimpinan
organisasi (administrator) dalam
mengarahkan, menggerakan organisasi dengan mendayagunakan sumber daya dan
fasilitas secara efektif dan efisien. Bila inti dari administrasi adalah
manajemen (management is administration
in action) maka inti atau kunci dari manajemen adalah kepemimpinan 9the key of management leadership. Sering
disebut inti manajemen adalah kepemimpinan (management
is leadership), sebab manajemen sebagai aktivitas mencapai tujuan dengan
dan melalui orang lain, maka untuk menggerakan orang lain agar melakukan
kegiatan mencapai tujuan dilakukan melalui kepemimpinan
yaitu proses mempengaruhi orang atau sekelompok orang untuk melakukan kegiatan
ke arah pencapaian tujuan.
bagi yang menganggap inti manajemen adalah
kepemimpinan, maka tentang inti kepemimpinan terdapat beberapa pendapat :
1. Pendapat
yang mengatakan, bahwa inti dari kepemimpinan adalah pengambilan keputusan (decision making). Pendapat ini berasal dari
para sarjana Eropa Kontimental yang lebih menekankan decision making, dimana kepemimpinan seseorang dapat di lihat dari
ketetapan keputusan-keputusan yang di ambil, landasan hukum dari keputusan
sampai dengan control terhadap pelaksanaan keputusan.
2. Pendapat
yang mengatakan, bahwa inti dari kepemimpinan adalah hubungan manusia (human
relation) atau komunikasi. Pendapat
ini berasal dari para sarjana Amerika yang menekankan human relation, dimana keberhasilan kepemimpinan seseorang
bergantung pada sejauh mana pendekatan (approach)
yang dilakukan pimpinan terhadap orang-orang atau organisasi yang di pimpinya
bawahanya maupun dengan pihak-pihak di luar organisasi (public relation).
3. Pendapat
yang mengatakan, bahwa inti dari kepemimpinan adalah pengambilan keputusan dan hubungan manusia sebab bagaimana pun
kepemimpinan seseorang akan dapat berhasl bukan saja karena deposisinya yang
tepat, cepat dan sesuai dengan landasan hukum atau pengaturan
perundang-undangan, kebijaksanaan serta tanggung jawab, tetapi juga dilandasi
oleh suatu system pendekatan yang manusiawi dalam hubungan antara pimpinan
dengan anggota dan antara anggota dengan anggota.
4. Pendapat
yang mengatakan, bahwa inti dari kepemimpinan adalah pengambilan keputusan, sedangkan inti dari pengambilan keputusan adalah
hubungan manusia.
Dengan
demikiandapat di simpulkan bahwa di tinjau dari isi atau intinya maka dimensi
studi administrasi terdiri dari :
1. Organisasi
2. Manajemen
3. Kepemimpinan
4. Pengambilan
keputusan
5. Komunikasi
atau hubungan manusia.
Dimensi-dimensi
studi administras di atas dapat di lihat seperti dalam bagan berikut :
|
|||
Bagan
1. Domain Studi Administrasi
|
Sebagai
landasan filosofis dalam melihat dimensi-dimensi ilmu administrasi, terutama
sebagai studi ilmiah dapat di lihat seperti dalam bagan berikut.
Bagan
2. Dasar Filosofi Studi Administrasi
2.
Berdasarkan
Subjek Pelaku
Berdasarkan
subjek pelaku serta yang di dasari oleh tujuan sifat kegiatan dan tujuan yang
akan di capai, maka kegiatan-kegiatan administrasi dapat dilakukan oleh dan
bersifat public dan privat. Oleh sebab itu dimensi administrasi dapat di
bedakan atas :
1. Administrasi
publik (public administration)
2. Administrasi
privat (private administration)
Karena kegiatan-kegiatan administrasi publik
berhubungan dengan kepentingan public dan pada umunya dilakukan oleh dan
berlangsung dalam organisasi negara, dan kegiatan-legiatan privat berhubungan
dengan kepentingan bisnis dan pada umunya dilakukan oleh dan berlangsung dalam
organisasi usaha, maka administrasi publik lebih dikeal sebagai administrasi
Negara (public administration) dan
administrasi privat lebih dikealn sebagai admnistrasi niaga (business administration). Oleh sebab itu sebagai bidang studi sekaligus
disiplin akademik, maka bidang studi administrasi dapat digolongkan atas :
1. Administrasi
Negara (public administration)
2. Administrasi
Niaga (business administration)
Administrasi
negara dan administrasi niaga sebagai cabang ilmu administrasi telah berkembang,emjadi
disiplin akademik yang mendidik tenaga-tenaga terampil dalam mengelola kegiatan
kerjasama yang bersifat publik dan bisnis.
Tentang
perbedaan antara administrasi Negara dan administrasi niaga dapat dikemukakan
dalam uraian berikut dengan catatan, bahwa keduanya memiliki konsep-konsep dan
prinsip-prinsip dasar yang sama dari ”ilmu induknya”. Perbedaan tersebut adalah
:
1. Tujuan
utama administrassi Negara adalah untuk melayani publik, sedangkan administrasi
niaga adalah untuk melayani para pemilik organisasi usaha ( pemilik saham),
anggota atau pekerja dan konsumen, dalam hal mana kegiatan-krgiatanya di
arahkan atau dimaksudkan untuk menghasilkan profit.
2. Administrator-administrator
Negara (public administrators)
bertanggung jawab untuk keseluruhan pekerjaan atau tugas dengan berbagai fungsi
yang berbeda, dan bahkan diantara tujuan dan masing-masing fungsi kadang-kadang
berbeda.
3. Kegiatan
administrator Negara di tetapkan berdasarkan hukum (law), ia tidak mungkin melakukan kehiatan lain tanpa legimitasi
kekuasaan, seperti wewenang legislatif (legislative
authority). Sedangkan pimpinan perusahaan (the business executives) bebas memilih dan melakukan kegiatan yang
menguntungkan (profitable) dan atau
mengehentikan kegiatan lain yang tidak menguntungkan (non profitable).
Perbedaan
anara administrasi Negara dengan administrasi niaga juga di telaah dari
beberapa factor lain, yaitu :
1. Fackor
tujuan
Tujuan admnistrasi negara adalah
memebrikan pelayanan publik bagi seluruh anggota masyarakat. Administrasi
negara melindungi seluruh rakyat, melindungi wilayah negara, memajukan
kesejahteraan serta meningkatkan taraf hidup dan kemakmuran rakyat. Administrasi
niaga bertujuan memberikan pelayanan privat (private
service) bagi anggota, hubungan usaha dan langganan. Karena dalam
memberikan layanan kadang-kadang muncul diskriminasi, dalam arti tingkat
pelayanan diberikan sejauh mana dapat mendatangkan keuntungan-keuntungan.
2. Faktor
motif
Pemberian pelayanan administrasi
negara tidak mempertimbangkan masalah untung atau rugi secara ekonomis,
terkecuali mungkin oleh pertimbangan politis. Dengan kata lain profit bukan
menjadi maslah, tujuan atau sasaran utama dari setiap kegiatan administrasi
negara. Berbeda dengan administrasi niaga, motif pelaksanaan kegiatannya
dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan (provit
motive).
3. Faktor
proses dan system kerja
Dalam pelaksanaan sistem kerja
administrasi negara lebih mengutamakan prosedur berdasarkan peraturan-peraturan
perundang-undangan dan bersifat birokratik. Sementara system kerja administrasi
niaga tidak terlalu terikat prosedur-prosedur dan aturan-aturan secara kaku,
tapi lebih mengutamakan system kerja yang praktis dan pragmatis yang dapat
memajukan serta menguntungkan organisasi usaha.
4. Faktor
wilayah juridiksi
Wilayah juridiksi kegiatan
administrasi negara mempunyai batasa-batas tertentu sesuai dengan wilayah
negara, sedangkan wulayah juridiksi administrasi niaga tidak memiliki batas.
5. Faktor
orientasi kebijaksanaan
Kebijaksanaan politik administrasi
negara diorientasikan untuk membina rakyat menjadi warga negara yang baik serta
menciptakan stabilitas politik ekonomi kebijaksanaan politik administrasi niaga
dimaksud untuk membina dan mempengaruhi rakyat agar menjadi konsumen yang baik
serta menciptakan stabilitas organisasi usaha dan stabilitas pasar yang dapat
menguntungkan.
6. Faktor
modal
Modal administrasi negara adalah
segala sesuatunya yang berada di dan dimiliki oleh negara, sebaliknya modal
bagi administrasi niaga berasal dari dan dimiliki oleh sekelompok kecil
orang-orang yang di sebut pemilik modal dan sangat menentukan bagi kelangsungan
kegiatan administrasi niaga.
7. Faktor
status kepegawaian
Status kepegawaian administrasi
negara yang di sebut pegawai negeri didasarkan atas peraturan
perundang-undanganan negara. Administrasi negara tidak dapat menerima dan
mengeluarkan pegawai setiap waktu. Sedangkan administrasi niaga dapat menerima
dan mengeluarkan pegawai sesuai dengan kebijaksanaan pimpinan.
8. Sumber
kekuasaan
Sumber kekuasaan administrasi
negara berasal dari rakya dan di tetapkan dalam peraturan perundang-undangan,
sedangkan kekuasaan administrasi niaga bergantung pada ditentukan oleh besarnya
pemilik modal.
9. Jangkauan
otoritas
Administras negara dapat mengatur atau
memerintah semua orang yang ada dalam wilayah kekusaanya. Sedangkan
administrasi niaga hanya mengatur sekelompok orang yang menjadi anggota
organisasi usaha.
10. Lingkungan
politik
Administrasi negara dipusatkan oada
implementasi keputusan-keputusan yang di buat dalam kerangka system politik,
sedangkan administrasi niaga atau industry esensial pada prinsip maksimisasi
profit dan tak bertindak sebagai arbiter di antara konflik kepentingan sosial.
11. Biaya
sosial
Administrasi negara membuat variasi
keputusan dan dibandingkan dengan administrasi bisnis, administrasi bisnis
mengutamakan perhatian dengan pertanyaan pada financial cost dan benefit
hanya di lihat dari hakikat financial belaka.
Bahwa
aktivitas administrasi negara dan administrasi niaga tiap-tiap negara dan
masyarakat memperlihatkan sebagai persamaan dan perbedaan. Hal itu disebabkan
adanya faktor yang mempengaruhi proses kegiatan administrasi negara maupun
administrasi niaga, antara lan :
A. Faktor
internal, yang dominan berpengaruh adalah :
a) Faktor
manusia
b) Faktor
kapital
B. Faktor
eksternal, yang dominan berpengaruh adalah :
a) System
perekonomian
b) System
hukum
c) System
pilitik
d) System
sosail budaya
e) System
kegamaan dan etika
f) Perkembangan
teknologi.
Manusia
dan capital sering juga di sebut sebagai instrumental
input, sedangkan system perekonomian, system hukum, system politik, system
social budaya, system keagamaan dan perkembangan teknologi serta faktor-faktor
eksternal lainya di sebut sebagai environmental
input.
3.
Berdasarkan
Pengelolaan Sumber Daya
Jika dilihat cara pengolaan
kegiatan kerja sama, maka administrasi yang terdapat di semua aktivitas kerja
sama organisasional, dapat di bedakan atas :
1. Manajemen
personel
2. Manajemen
perkantoran
3. Menajemen
keuangan
Khususnya
dalam kegiatan-kegiatan administrasi niaga yang dilakukan oleh organisasi
bisnis, maka selain manajemen personel, manajemen perkantoran dan manajemen
keuangan, masih di temukan :
1. Manajemen
produksi.
2. Manajemen
pemasaran.
3. Manajemen
penjualan.
4. Manajemen
pembelian.
5. Manajemen
transportasi atau pengangkutan.
6. Manajemen
perbekalan atau pergudangan.
Di
samping dimensi-dimensi (studi) administrasi seperti dikemukakan di atas, kini
telah mulai dikembangkan studi administrasi khusus dalam dimensi-dimensi
institusional dan fungsional, yaitu :
1. Administrasi
pembangunan
2. Administrasi
pendidikan
3. Administrasi
perhotelan
4. Administrasi
kesehatan
Oleh
karena dinamika kegiatan kerja sama yang dilaksanakan secara terencana dan
sistematis berlangsung dalam suatu organisasi, maka dapat dikemukakan kegiatan
administrasi dalam organisasi negara, organisasi perusahaan, organisasi social,
organisasi pemerintah, organisasi militer, organisasi pemerintahan local,
organisasi internasional dan organisasi-organisasi lainya.
2.2 Pandangan
Tentang Administrasi dan Manajemen
Perkembangan administrasi dan manajemen hingga saat
ini masih menunjukan perbedaan
pendapat, Dale Yoder dalam bukunya
“Personal Principles and Policies, Modern Manpower Management”, mengatakan :
perdebatan telah lama di pusatkan pada masalah-masalah apakah “ apakah
administrasi atau manajemen” yang merupakan istilah yang lebih luas, yang mana
mencakup yang lain. Untuk tujuan-tujuan yang palng praktis, kedua istilah
tersebut dapat dipandang sebagai dua istilah yang sama artinya. Hanya beberapa
kebiasaan telah cenderung membatasi atau menetapkan administrasi pada tingkat
manajemen yang lebih tinggi dan menganggap administrasi itu lebih banyak
mengandung penentuan kebijakan.
Dalam kelaziman itu mereka yang mempunyai tanggung
jawab untuk membimbing dan pengawasan adalah para manajer, sebaliknya mereka
yang ikut serta secara luas dalam pengambilan keputusan adalah administrator.
Kebiasaan ini tidak diterima secara luas. Dalam praktek istilah administrasi
dan manajemen dapat dipergunakan secara bergantian, mengingat tanggung jawab
baik pada administrator maupun dari para manajer untuk merencanakan,
mengorganisasi, membimbing dan mengawasi kegiatan-kegiatan mereka yang
memperbaiki pekerjaan organisasi.
Administrasi, kata ini menunjukan
penentuan-penentuan tujuan-tujuan yang penting secara keseluruhan,
kebijaksanaan yang luas dan putusan-putusan yang penting. Tindakan ini membawa
tanggung jawab yang berat dan biasanya di jumpai pada puncak struktur organisasi.
Hal ini juga berarti, bahwa meskipun tiap pimpinan mempunyai beberapa kewajiban
atau pekerjaan administrative, tetapi pekerjaan-pekerjaan tersebut semakin
mengecil atau berkurang dalam kualitas dan kepentingan pada tingkat-tingkat
organisasi yang lebih rendah (Moekijat, 1980)
Secara definitif dapat dikemukakan berbagai
pandangan tentang administrasi dan manajemen, sebagai berikut :
1.
Oliver Sheldon dalam bukunya The
Philoshopy Of Management (dikutip dari JE, Walter, 1956) membedakan
administrasi dan manajemen, dia mengatakan : administrasi adalah fungsi dalam
industry yang berhubungan dengan penentuan kebijaksanaan perusahaan, koordinasi
keuangan, produksi dan distribusi penentuan arah atau pedoman organisasi dan
pengawasan pokok dari pada eksekutif (pimpinan), sedangkan manajemen adalah
fungsi dalam industry yang berhubungan dengan pelaksanaan kebijaksanaan dalam
batas-batas yang telah ditetapkan dalam administrasi dan penggunaan organisasi
untuk tujuan-tujuan tertentu sebagaimana ditetapkan sebelumnya.
2.
Alber Lepawsky (1960), mengatakan
administrasi digunakan dalam arti luas meliputi, organisasi dan manajemen.
Manajemen adalah kemampuan memimpin , member petunjuk dan membimbing sautu
organisasi dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu.
3.
Dimock & Koeing (1960), tidak
membedakan administrasi dan manajemen dengan mengatakan, administrasi atau
manajemen adalah pendekatan yang direncanakan terhadap pemecahan berbagai macam
masalah dalam semua aktivitas kelompok atau indibidu baik yang bersifat politik
maupun privat atau swasta.
Dari
berbagai pendapat di atas dapatlah disimpulkan berbagai pandangan tentang
administrasi dan manajemen yaitu:
1.
Yang memandang lebih luas dari
manajemen, artinya aktivitas-aktivitas manajemen terdapat dalam dan ditentukan
oleh aktivitas-aktivitas administrasi. Dengan kata lain aktivitas manajemen
bergantung pada pelaksanaan dari apa yang sudah di tetapkan oleh administrasi.
2.
Pandangan yang menganggap, bahwa
manajemen lebih luas dari administrasi. Pandangan ini bertolak belakang dari
pemikiran atas pengertian administrasi hanya yang berhubungan dengan
kegiatan-kegiatan ketatausahaan, yang sesungguhnya hanyalah merupakan
pengertian administrasi dalam arti sempit.
3.
Pandangan yang menganggap, bahwa
administrasi sama dengan manajemen, sehingga keseluruhan proses kegitan dan
dinamika administrasi tidak lain juga merupakan proses kegiatan dinamika
manajemen.
Sehubungan
dengan pandangan yang mengatakan, bahwa administrasi sama dengan manajemen,
maka terdapat beberapa kesamaan konsep diantara keduanya ditinjau dari berbagai
sudut pandangan.
1.
Kesamaan sifat
a. Baik
administrasi maupun manajemen memiliki sifat seni, ilmu sebagi disiplin
akademik dan sama-sama berkembang kea rah sebagai proesi. Administrasi dan
manajemen memiliki sifat seni sebab dalam penerapanya dibutuhkan kapabilitas,
skill dalam kreasi dan daya cipta. Bersifat ilmu sebab adinistrasi dan
manajemen memiliki teori yang dikembangkan melalui penelitian dengan
menggunakan metode ilmiah, dapat di uji berdasarkan pengalaman empiric atas
fenomena kerjasama manusia dalam mencapai tujuan.
b. Bersifat
dinamik, artiinya administrasi dan manajemen selalu berkembang sejalan dengan
perkembangan kehidupan manusia, budaya dan teknologi.
c. Bersifat
intregatif, artinya administrasi maupun manajemen memiliki kemampuan
mengintegrasikan dari kecenderungan munculnya disintegrasiarsi dan spesialisai
dalam disiplin keilmuan.
d. Bersifat
normatif, dimana kegiatan administrasi dan manajemen di dasarkan pada
nilai-nilai, etika, prosedur, tata urutan, saling berhubungan dan
kebergantungan secara logis dan kerja sama organisasional untuk mencapai
tujuan, meskipun belum menghasilkan
hukum-hukum, dalil-dalil yang bersifat eksak, rigid dan fixed.
e. Bersifat
teleologis, dengan mempelajari administrasi dan manajemen member kemampuan
memprediksi keungkinan yang akan timbul darin tiap kegiatan kerja sama sehingga
apa yang direncanakan cenderung akan tercapai secara optimal.
f.
Bersifat generik, artinya proses yang
universal dalam semua aktivitas yang terorganisasikan.
2.
Kesamaan prinsip, yaitu efisiensi dan
efektifitas usaha kegiatan kerja sama dalam mencapai tujuan.
3.
Kesamaan cirri atau karakteristik, yang
antara lain adanya :
a. Sekelompok
orang
b. Kerja
sama atas dasar pembagian kerja
c. Berlangsung
dalam organisasi
d. Tujuan
4.
Kesamaan sarana, baik administrasi
maupun manajemen dalam berbagai konsep menggunakan sarana-sarana seperti
orang-orang, metode, uang, peralatan, mesin serta organisasi sebagai wadah
berangsungnya kegiatan mencapai tujuan.
5.
Kesamaan fungsi, administras dan
manajemen dalam mencapai tujuan berlangsung dalam proses kegiatan melalui
pelaksanaan-pelaksanaan fungsi-fungsi yang terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan.
Jadi
terlepas dari apakah administrasi lebih luas dari manajemen ataukan manajemen
lebih luas dari administrasi, pada umunya ada kecenderungan terutama untuk
tujuan-tujuan yang praktis, bahwa administrasi secara luas di pakai dalam
aktivitas-aktivitas organisasi-organisasi non provit, pemerintah, asosiasi
social, sedangkan manajemen lebih sering diginakan dalam aktivitas organisasi
bisnis.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bagi
orang-orang praktisi dan kegiatan-kegiatan praktek istilah administrasi dan
manajemen dapat digunakan silih berganti, atau menggunakan istilah administrasi
untuk bidang kegiatan pemerintahan dan organisasi-organisasi non profit lain
serta menggunakan istilah manajemen dalam bidang organisasi perusahaan.
Sedangkan
bagi orang-orang akademis dan siswa administrasi serta sebagai disiplin
akademik atau bidang studi yang telaah secara ilmiah harus membedakan antara
administrasi dan manajemen. Manajemen adalah salah satu domain dari studi
administrasi dan bahkan seperti telah dikemukanan manajemen adalah inti dari
administrasi, dengan kata lain administrasi lebih luas dari manajemen.
3.2 Saran
Untuk anda yang
ingin mengetahui lebih luas tentang administrasi dan manajemen hendaknya fahami
dan telaah secara mendalam dari sudut pandang masing-masing aspek, agar tidak
terjadi kekeliruan pemahaman dalam mengartikan administrasi dan manajemen.
DAFTAR PUSTAKA
Putravis, Surya. 2012. “Studi Ilmu
Administrasi”. http://blacktwo.wordpress.com/2012/13/studi-ilmu-administrasi.html, diakses Pada
01 November 2016.
Posting Komentar