Salam Berbagi (SABEGI) JAKARTA – Menghadapi era Revolusi Industri 4.0 dan untuk
menumbuhkembangkan perusahaan-perusahaan pemula berbasis teknologi, Kementerian
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mengoptimalkan
instrumen kebijakan program Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT), bagi
perusahaan rintisan/startup teknologi melalui proses inkubasi oleh Lembaga
Inkubator Bisnis. Program yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Penguatan
Inovasi melalui Direktorat Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi ini telah
berjalan sejak tahun 2015. Pada akhir tahun 2019, diharapkan akan menumbuhkan
1000 (seribu) startup teknologi.
Tahun 2018 ini, Kemenristekdikti
melalui Program PPBT ini memberikan pendanaan kepada 144 startup teknologi dari
seluruh Indonesia. Program tersebut membekali pendiri startup dengan pendanaan
usaha, keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan sehingga dapat
meminimalisir kegagalan dan menjadi startup yang berkualitas.
Agar pegiat startup tersebut
memiliki pengetahuan dan kemampuan menjalankan sebuah perusahaan,
Kemenristekdikti menyelenggarakan pelatihan “PPBT Business Camp” sebagai salah
satu rangkaian kegiatan Program PPBT. Pelatihan ini dimaksudkan untuk
memberikan bekal pengetahuan dan skill kepada para pendamping tenan dari
inkubator binis dan tenannya yang akan melaksanakan kegiatan inkubasi bisnis
selama 8 bulan kedepan. PPBT Business Camp ini akan dilaksanakan selama 5
(lima) hari pada tanggal 9 s.d. 13 April 2018 di Hotel Mercure Ancol, Jakarta,
diikuti 288 peserta dari seluruh Indonesia. Para peserta ini terdiri dari 144
pendamping inkubator dan 144 tenant yang merupakan penerima pendanaan program
PPBT 2018.
Menteri Riset Teknologi dan
Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir mengatakan Inovasi merupakan
salah satu kunci pendorong dalam meningkatkan daya saing ekonomi bangsa.
“Negara pemenang bukan negara dengan jumlah penduduk besar, bukan negara yang
kaya, namun negara pemenang adalah negara yang memiliki inovasi. Contoh negara
kaya yang memiliki kesulitan masalah finansial adalah Kerajaan Arab Saudi,
penghasil minyak terbesar di dunia. Namun saat ini harga minyak turun,
kebutuhan akan minyak pun turun, dan mereka mengalami goncangan,” ucap Menteri Nasir
saat memberikan sambutan pada acara pembukaan Perusahaan Pemula Berbasis
Teknlogi Business Camp 2018, di Ballroom Mercure Hotel Ancol, Jakarta (10/4).
Dalam penguatan ekosistem inovasi
menuju hilirisasi, pemerintah berperan penting dalam menyiapkan kebijakan dan
regulasi, serta mengakomodir pelaku industri agar hilirisasi inovasi dapat
berjalan baik. Pemerintah terus berkomitmen mendorong inovasi melalui program
program percepatan, antara lain dengan pemberian pendanaan untuk penumbuhan
usaha rintisan. Berkembangnya bisnis startup diyakini mampu menggerakan
perekonomian ke arah yang lebih baik.
“Apabila semua proses startup,
industri, dan pendidikan mampu terintegrasi dengan baik, maka diharapkan
inovasi dapat berkembang dengan baik. Saya mendorong para peserta pelatihan
PPBT Business Camp 2018 ini, untuk terus melakukan kajian mengenai target pasar
startup yang kalian kembangkan, agar inovasi yang dihasilkan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat, ” imbuh Menteri Nasir.
Direktur Jenderal (Dirjen)
Penguatan Inovasi Jumain Appe mengatakan, Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi
selaku penyelenggara Program Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT)
memberikan dana kepada pelaku usaha pemula berbasis teknologi. Dengan tujuan
memberikan bekal pengetahuan dan skill dan pendampingan tenan dari Inkubator
Bisnis, yang akan melaksanakan kegiatan inkubasi bisnis selama 8 bulan kedepan.
“Pelatihan PPBT Business Camp
dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan bisnis dan komersialisasi produk
inovasi teknologi agar dapat mengelola perusahaan rintisan/startup dengan baik
dan dapat meningkatkan kesuksesan proses hilirisasi produk ke pasar,” ungkap
Dirjen Jumain.
Dalam acara tersebut turut hadir
Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti Muhammad Dimyati,
Kepala Biro Kerjasama dan Komunikasi Publik Kemenristekdikti Nada Marsudi,
Perwakilan Direktur PT. Kimia Farma, Perwakilan PT. Anugrah Mutu Maju Bersama,
Perwakilan PT. Unilever Indonesia Tbk, Kabiro serta tamu undangan lainnya.
Sumber : https://ristekdikti.go.id
Posting Komentar