Salam
Berbagi (SABEGI) Banjarmasin, Kominfo - Menteri Komunikasi dan
Informatika Johnny G Plate menyatakan agar media massa bisa berkembang di era
disrupsi, Pers Indonesia harus memperhatikan tiga hal, yaitu invensi,
inovasi dan investasi. "Bila
tidak memperhatikan 3I, media massa tersebut tak akan maju, dan bahkan
cenderung mati sendiri. Kita akan tertinggal kalau kita tidak melakukan
invensi,” ujarnya saat memberikan sambutan dalam acara Konvensi Nasional Media
Massa memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2020, di Banjarmasin, Kalimantan
Selatan, Sabtu (08/02/2020).
Disrupsi yang tengah
berlangsung saat ini, menurut Menteri Kominfo tidak hanya membawa
teknologi yang hebat tapi juga kekuatan modal kapital yang begitu besar.
"Sehingga kita perlu melihat konsolidasi nasional. Bagaimana kita mengatur dan menata industri ini di
dalam negeri. Kita tidak bisa lihat lagi paham-paham monopolistik,
berpikir sendiri-sendiri,” tandasnya.
Menurut Menteri Johnny, invensi
harus menjadi suatu keharusan dan mutlak. Tanpa inovasi yang relevan dengan kepentingan
pasar. "Bahkan meng-create pasarnya membantu solidaritas pasarnya
domestik, maka kita akan menjadi sunset industri. Kecepatan mengambil keputusan
dan mitigasi resiko serta kemampuan untuk mengambil keputusan investasi, is now
matters," paparnya.
Dalam Forum Konvensi Nasional
Media Massa (KNMM) itu, Menteri Kominfo berpesan agar pengelola media massa
bersatu supaya memiliki kekuatan yang betul-betul utuh. “Sebagai contoh, dalam penyedia kabel optik sebagai
sarana dan prasarana komunikasi atau media digital masing-masing, semestinya
mereka (penyedia sarana dan prasarana media digital, red.) bersatu sehingga
bisa menjadi kekuatan yang dahsyat," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama,
Menteri Johnny mengingatkan dan sekaligus mengajak semua pihak, tidak terkecuali
para insan pers agar memerangi berita-berita hoaks. Tercatat, di Indonesia
sendiri terdapat 73 sumber berita-berita hoaks yang harus kita lawan, karena
bisa menyesatkan pemikiran. "Karena
berita hoaks tersebut hanya akan menghabiskan energi atau suatu hal yang
sia-sia dalam membangun negara dan bangsa ini," ajaknya kepada ratusan
insan pers yang datang dari berbagai penjuru tanah air.
Impian
Jadi Pewarta
Di tengah sambutan, Menteri
Johnny berkisah tentang keinginannya menjadi seorang wartawan. Keinginan itu,
menurutnya, muncul dari rasa cintanya kepada dunia pers. "Saya saking cinta ini pers, saya dulu
berkeinginan menjadi insan pers menjadi wartawan," kenangnya.
Namun demikian, keinginan itu
belum terwujud lantaran tidak memiliki keberanian untuk terjun ke dunia
jurnalistik. Bahkan, ia menyebut dirinya mengalami kekhawatiran tidak bisa
lulus untuk menjadi wartawan di media yang diinginkannya. “Menurut pandangan saya, seseorang wartawan dicitrakan
sebagai orang hebat, sehingga menjadi wartawan bukan perkara gampang,” tutur
Menteri Kominfo.
Menteri Johnny menyatakan
dirinya merasa khawatir bila tidak lulus untuk menjadi wartawan di media-media
hebat zaman dulu. “Ternyata rekan-rekan di sini jauh
lebih hebat dari saya. Sebab, Saya tidak berani mengambil profesi sebagai insan
pers," pujinya.
Berkaitan dengan kerja insan
pers dan profesionalisme. Menteri Kominfo menyebut karakteristik pribadi
seorang wartawan yang harus memiliki tiga hal, yaitu sintaksis, morfologi, dan
semantik. “Saya menyebutnya dengan singkatan
(SMS) dan ini merupakan kekuatannya wartawan sehingga menghasilkan industri
yang betapa hebatnya," jelasnya.
Meskipun cita-citanya belum
terwujud, Menteri Johnny memendam rasa kecintaannya terhadap dunia pers tidak
pernah luntur hingga saat ini. "Saya
sampaikan menyapa Dirgahayu Pers Indonesia, Selamat Hari Pers Nasional
kita," ucapnya.
Konvensi Nasional Media Massa
bertajuk "Daya - Hidup Media Massa Di Era Disrupsi, Tata - Kelola Seperti
Apa Yang Dibutuhkan?" merupakan bagian dari rangkaian Peringatan
Hari Pers Nasional (HPN) 2020. Beberapa tokoh
nasional yang hadir dalam acara itu antara lain Staf Ahli Menteri Kominfo
bidang Hukum Henri Subiakto, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik
(Ditjen IKP) Kementerian Kominfo Widodo Muktiyo, Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh,
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid, serta pengusaha media, Chairul Tanjung.
(hm.ys)
Sumber :
https://kominfo.go.id/
Posting Komentar