Makalah Enterprenuership

 


BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar belakang

                 Kreatif dan inovatif adalah karakteristik personal yang terpatri kuat dalam diri seorang wirausaha sejati. Bisnis yang tidak dilandasi upaya kreatif dan inovatif dari sang wirausaha biasanya tidak dapat berkembang abadi. Lingkungan bisnis yang begitu dinamis menuntut wirausaha untuk selalu adaptif dan mencari terobosan terbaru. Karakter cepat berpuas diri dan cenderung stagnan sama saja membawa bisnis ke arah kematian. Pengusaha selalu dituntut untuk memiliki Kreatifitas yang tinggi dan inovasi yang baru dalam menunjang usahanya.

                 Semua bisnis yang maju dan berkembang hingga kini berpangkal pada upaya kreatif dan inovatif. Banyak restoran waralaba asing yang telah mengglobal dan berdiri sejak puluhan tahun yang lalu selalu menunjukkan karakter ini. Sepertinya begitu mudah dan sederhana. Tetapi banyak wirausaha yang mengabaikan ketika bisnis telah dirasakan mencapai tingkat kemapanan. Kreatifitas dan inovasi mungkin dapat dipandang sebagai upaya yang mengganggu keseimbangan yang telah tercipta.

                 Suharyadi Dkk (2007), mengemukakan, demikian pentingnya Kreatifitas dalam menghadapi perubahan dan tantangan bisnis yang terjadi saat ini menyebabkan pengusaha harus terus menerus membuka jalan untuk menularkan atau memastikan bahwa karyawannya dapat mengembangkan diri dengan baik dan mengikuti perkembangan teknologi terkini. Seorang pengusaha harus memastikan bahwa bila Kreatifitas yang selam ini dilakukan telah usang atau tidak terpakai lagi, maka harus ada solusi yang lebih kreatif untuk memecahkan masalah yang ada. Mempertahankan eksistensi usaha harus diringi upaya mencari sesuatu yang baru dan mengembangkan apa yang sudah ada agar menjadi lebih baik. Aktivitas bisnis sangat memerlukan orang-orang kreatif dan cepat tanggap terhadap setiap perubahan. Para peneliti telah mengatakan bahwa Kreatifitas menyangkut keputusan-keputusan anda tentang apa yang anda inginkan dan bagaimana anda melakukannya dengan lebih baik. Jadi, urutan tersebut melibatkan sebuah proses, bukan hanya melihat hasil akhir yang diharapkan, sehingga kita tidak perlu merasa sangat terbebani untuk menjadi kreatif.

                 Kreatif dan inovatif dapat diterapkan secara sederhana. Kuncinya adalah kepekaan dalam mencium peluang dan kemampuan membaca pasar. Seorang wirausahawan misalnya, Ketika pelanggan sudah mulai jenuh dengan fried chicken, ia melihat masih ada peluang lain yang dapat dikembangkan. Berhubung gerainya ada di kantin sekolah, ia mencoba memahami selera siswa. Kebanyakan siswa suka bumbu keju. Ia memiliki ide bagaimana kalau keju digabung dengan ayam. Pemikiran kreatif ini kemudian dikembangkan menjadi produk yang dinamai: cheesy chicken. Hasilnya lumayan bagus. Setelah tes pasar dan dijual terbatas, pelanggan begitu menyukai menu ini. Pelanggan selalu mencari-cari dan selalu terjual habis.               

                 Inovasi  memegang  peranan  penting  dalam  mengembangkan  produk  dan  jasa  dalam bisnis.   Berbagai kesuksesan  wirausaha  di  dunia  disebabkan  oleh  kreatifitas  dalam mengembangkan produk. Persaingan yang ketat dalam berwirausaha mendorong wirausaha untuk memiliki kreatifitas yang tinggi. Daya kreatifitas tersebut harus dilandasi cara berpikir yang  maju,  gagasan-gagasan  baru  yang  berbeda  dibandingkan  produk-produk  yang  telah ada.   Berbagai  gagasan-gagasan  yang  kreatif  umumnya  tidak  dapat  dibatasi  oleh  ruang, bentuk ataupun waktu dan memberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha yang pada awalnya kelihatan mustahil.

                 Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses. Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif. Seiring perkembangan dan pesatnya persaingan dalam berwirausaha menuntut wirausahawan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan produk atau jasa yang dimilikinya dalam rangka menyelaraskan kebutuhan konsumen yang semakin beragam dan tanpa batas.

B.      Rumusan Masalah.

1.    Apa itu berpikir, kreatif dan inovatif?

2.    Faktor – faktor yang menjadi hambatan dalam kreatifitas dan inovasi dalam kewirausahaan?

3.    Bagaimana teknik mengembangkan/meningkatkan kreatifitas dan inovasi ?

C.      Tujuan Penulisan.

1.    Untuk memenuhi tugas mata kuliah Entrepeneurship.

2.    Agar mahasiswa mengetahui tentang perlunya inovasi dan Kreatifitas dalam berwirausaha.

3.    Memberi motivasi agar mahasiswa mempunyai jiwa kewirausahaan.

BAB II

LANDASAN TEORI

1.      KREATIFITAS

Freedam (1982) mengemukakan kretivitas sebagai kemampuan untuk memahami dunia, menginterpretasikan pengalaman dan memecahkan masalah dengan cara yang baru dan asli. Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang individu berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan organisasi usaha (Suryana, 2001).

Kreatifitas merupakan daya menciptakan sesuatu yang menuntut pemusatan perhatian, kemauan, kerja keras dan ketekunan. Menurut Sulaiman Sahlan dan Maswan, Kreatifitas adalah ide atau gagasan dan kemampuan berpikir kreatif.  Sementara itu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan Kreatifitas ialah kemampuan untuk mencipta daya cipta. Menurut Zimmerer(2009) kretivitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang (thinking new thing).

Kreatifitas adalah inisiatif terhadap suatu produk atau proses yang bermanfaat, benar, tepat, dan bernilai terhadap suatu tugas yang lebih bersifat heuristic daripada algorithmic. Heuristic adalah sesuatu yang merupakan pedoman, petunjuk, atau panduan yang tidak lengkap yang akan menuntun kita untuk mengerti, mempelajari, atau menemukan sesuatu yang baru. Heuristic suatu map (peta buta) yang belum jelas dimana kita dan kemana kita akan berjalan. Heuristic menstimulasi seseorang untuk belajar lebih dalam untuk dirinya, seperti bagaimana menuju kota B dari kota A dengan petunjuk map yang kurang jelas tersebut. Algorithm adalah suatu mekanikal set dari aturan-aturan, suatu perencanaan operasi yang telah diset sebelumnya untuk pemecahan suatu masalah, pengambilan keputusan, dan penyelesaian suatu konflik. Contohnya, melempar satu koin mata uang adalah suatu algorithm karena jumlah sisi dari koin dan indikator dari kepala atau ekor telah ditetapkan dengan jelas sehingga hasilnya dapat diperkirakan jika koin tersebut dilemparkan.

Rockler dalam “Innovative Teaching Strategies” mendefinisikan bahwa; Kreatifitas adalah seseorang yang dengan sadar mendapatkan suatu perspektif baru dan sebagai hasilnya membawa sesuatu yang baru. Kreatifitas tersebut melalui suatu proses yang sangat penting dalam tindakan yang orisinil, yang berhubungan dengan produksi, menghasilkan sesuatu yang unik dari seseorang di satu pihak, dan material, kejadian, atau lingkungan dari kehidupannya dilain pihak (h 36-38).

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Kreatifitas merupakan kemampuan seseorang dalam menuangkan ide atau gagasan melalui proses berpikir kreatif untuk menciptakan sesuatu yang menuntut pemusatan, perhatian, kemauan, kerja keras dan ketekunan. Sedangkan yang dimaksud dengan wirausaha adalah pengusaha, tetapi tidak semua pengusaha adalah wirausaha. Wirausaha adalah pionir dalam bisnis, inovator, penanggung resiko yang mempunyai penglihatan visi ke depan dan memiliki keunggulan dalam berprestasi di bidang usaha. Sementara itu menurut Prawirokusumo,  wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan (preparation) hidup.

Senada dengan  pendapat di atas, menurut Suryana, enterpreneur atau wirausaha adalah seseorang yang memiliki kombinasi unsur-unsur (elemen-elemen) internal yang meliputi kombinasi motivasi diri, visi, komunikasi, optimisme, dorongan semangat, dan kemampuan untuk memanfaatkan peluang usaha.

 

Ciri-ciri dan Faktor yang mempengaruhi Kreatifitas :

Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukan indikator Kreatifitas dikemukan oleh (Munandar, 1988) sebagai berikut :

1.      Dorongan ingin tahu besar

2.      Sering mengajukan pertanyaan yang baik

3.      Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah

4.      Bebas dalam menyatakan pendapat

5.      Daya imajinasi kuat

 

Faktor yang mempengaruhi Kreatifitas

Kreatifitas dapat terwujud membutuhkan adanya dorongan dalam diri individu (motivasi intrinsik) dan dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik).

a.       Motivasi Untuk Kreatifitas

Pada setiap orang ada kecenderungan atau dorongan untuk mewujudkan potensinya, membentuk hubungan-hubungan baru dengan lingkungannya dalam upaya menjadi dirinya sepenuhnya (Rogers, 1982 dalam Munandar, 1988). Motivasi intrinsik ini yang hendakanya dibangun dalam diri individu sejak dini. Hal ini dapat dilakukan dengan memperkenalkan individu dengan kegiatan-kegiatan kreatif, dengan tujuan untuk memunculkan rasa ingin tahu, dan untuk melakukan hal-hal baru.

b.      Kondisi Eksternal yang mendorong perilaku kretivitas

Kondisi eksternal (dari lingkungan) secara konstruktif ikut mendorong munculnya Kreatifitas. Kreatifitas memang tidak dapat dipaksakan, tetapi harus dimungkinkan untuk tumbuh. Individu memerlukan kondisi yang memungkinkan individu tersebut mengembangkan sendiri potensinya. Maka penting mengupayakan lingkungan (kondisi eksternal) yang dapat memupuk dorongan dalam diri individu untuk mengembangkan Kreatifitasnya. Menurut pengalaman Rogers dalam psikoterapi, penciptaan kondisi keamanan dan kebebasan psikologis memungkinkan timbulnya Kreatifitas yang konstruktif.

 

 

Sumber Kreatifitas

Dalam konteks manajemen, peran fungsi Kreatifitas dalam proses inovasi merupakan pembangkitan ide yang menghasilkan penyempurnaan efektivitas dan efisiensi pada suatu sistem. Aspek penting dalam Kreatifitas adalah proses dan manusia. Proses berorientasi pada tujuan yang di desain untuk mencapai solusi suatu problem. Manusia merupakan sumber daya yang menetukan solusi. Proses tetap sama namun pendekatan yang digunakan dapat bervariasi misalnya, pada suatu problem mereka mengadaptasikan suatu solusi, tetapi pada kesempatan yang berbeda mereka menerapkan solusi inovasi.

a.       Imajinasi dan ide

Berdasarkan fungsinya, kapasitas mental manusia dapat di kelompokkan menjadi empat bagian, yaitu absortive, retentive, reasoning, creative. Imajinasi yang kreatif merupakan kekuatan yang tidak terbatas, misalnya meskipun seseorang yang hampir tidak pernah keluar rumah tetapi dengan menggunakan imajinasinya ia dapat melalang buana ke dunia sekitar. Imajinasi jauh lebih penting dari pada ilmu pengetahuan dan kekuatan murni dari pikiran manusia.

b.      Sifat Proses kreatif

Kreatifitas adalah suatu proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Setiap orang Kreatif pada tingkat tertentu. Orang mempunyai kemampuan dan bakat dalam bidang tertentu dapat lebih kreatif dari pada orang lain. Hal yang sama juga dialami oleh orang yang dilatih dan dikembangkan dalam suatu lingkungan yang mendukung pengembangan Kreatifitas, mereka diajari untuk berfikir dan bertindak secara kreatif . Bagi pihak lain proses kreatif lebih sukar karena tidak dikembangkan secara positif dan jika mereka inginmenjadi kreatif, mereka harus belajar cara mengimplementasikan proses kreatif . Ada tiga tahap dalam proses kreatif yaitu Absortive, Retentive dan reasonin.

 

2.       INOVASI

Inovasi merupakan ide, praktik, atau objek yang dianggap baru oleh manusia atau unit adopsi lainnya. Teori ini meyakini bahwa sebuah inovasi terdifusi ke seluruh masyarakat dalam pola yang bisa diprediksi. Beberapa kelompok orang akan mengadopsi sebuah inovasi segera setelah mereka mendengar inovasi tersebut. Sedangkan beberapa kelompok masyarakat lainnya membutuhkan waktu lama untuk kemudian mengadopsi inovasi tersebut. Ketika sebuah inovasi banyak diadopsi oleh sejumlah orang, hal itu dikatakan  atau meledak.

Inovasi merupakan tahap awal ketika seseorang mulai melihat, dan mengamati inovasi baru dari berbagai sumber, khususnya media massa. Pengadopsi awal biasanya merupakan orang-orang yang rajin membaca koran dan menonton televisi, sehingga mereka bisa menangkap inovasi baru yang ada. Jika sebuah inovasi dianggap sulit dimengerti dan sulit diaplikasikan, maka hal itu tidak akan diadopsi dengan cepat oleh mereka, lain halnya jika yang dianggapnya baru merupakan hal mudah, maka mereka akan lebih cepat mengadopsinya. Beberapa jenis inovasi bahkan harus disosialisasikan melalui komunikasi interpersonal dan kedekatan secara fisik

Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreatifitas dalam rangka pemecahan masalah dan menemukan peluang (doing new thing).  Inovasi merupakan fungsi utama dalam proses kewirausahaan. Peter Drucker(1986) mengatakan inovasi memiliki fungsi yang khas bagi wirausahawan. Dengan inovasi wirausahawan menciptakan baik sumberdaya produksi baru maupun pengelolahan sumber daya yang ada dengan peningkatan nilai potensi untukmenciptakan sesuatu yang tidak ada menjadi ada.

Inovasi adalah sutu proses untuk mengubah kesempatan menjadi ide yang dapat di pasarkan. Inovasi lebih dari sekedar ide yang baik suatu gagasan murni memegang peranan penting, dan fikiran kreatif mengembangkanya menjadi gagasaan berharga. Meskipun demikian terdapat perbedaan yangsignifikan antara sebuah ide yang timbul semata dari spekulasi dan ide yang merupakan hasil pemikiran riset pengalaman dan kerja yang sempurna hal yang lebih penting, Wirausahawan yang prospektif harus mempunyai keberanian untuk memberikan sebuah ide melalui tahapan pengembangan. Dengan demikian inovasi adalah suatu kombinasi visi untuk menciptakan suatu gagasan yang lebih baik dan keteguhan serta dedikasi untuk mempertahankan konsep melalui implementasi.

Macam-macam inovasi

Berdasarkan kecepatan perubahan, inovasi terbagi menjadi dua yaitu:

a.       Inovasi radikal

·               Berskala besar

·               Dilakukan para ahli dibidangnya

·               Biasanya dikelola oleh departemen penelitian dan pengembangan

·               Inovasi radikal ini sering kali dilakukan di bidang manufaktur dan lembaga jasa keuangan

b.      Inovasi inkremental

·               Berskala kecil

·               Dilakukan oleh semua pihak terkait

·               Jenis inovasi berdasarkan fungsi,ada dua yaitu:

c.       Inovasi teknologi

Dapat berupa produk, pelayanan atau proses produksi dan inovasi administrasi dapat bersifat organisasional dan struktural.

d.      Inovasi sosial

 

Menurut Donald Kuratko, Inovasi terdiri dari empat jenis, penemuan, pengembangan, duplikasi dan sintesis.

a.       Penemuan. Kreasi suatu produk, jasa, atau proses baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Konsep ini cenderung disebut revolisioner. Ex, penemuan pesawat terbang oleh wright bersaudara, telepon oleh alexander graham bell dll.

b.      Pengembangan. Pengembangan suatu produk, jasa, atau proses yang sudah ada. Konsep seperti ini menjadi aplikasi ide yang telah ada berbeda. Misalnya, pengembangan McD oleh Ray Kroc.

c.       Duplikasi. Peniruan suatu produk, jasa, atau proses yang telah ada. Meskipun demikian duplikasi bukan semata meniru melainkan menambah sentuhan kreatif untuk memperbaiki konsep agar lebih mampu memenangkan persaingan. Misalnya, duplikasi perawatan gigi oleh Dentaland.

d.      Sintesis. Perpaduan konsep dan faktor-faktor yang sudah ada menjadi formulasi baru. Proses ini meliputi engambilan sejumlah ide atau produk yang sudah ditemukan dan dibentuk sehingga menjadi produk yang dapat diaplikasikan dengan cara baru. Misal, sintesis pada arloji oleh Casio.

 

Sumber Inovasi

Inovasi bagi wirausahawan lebih bersifat untuk memanfataatkan perubahan dari pada menciptakanya. Mencari inovasi dilakukan dengan memanfaatkan perubahan pada penemuan yang menyebabkan terjadinya perubahan. Ide inovatif dapat bersumber pada kraetivitas eksternal dan Kreatifitas internal. Kreatifitas eksternal dapat dirangsang dengan memanfaatkan secara sistematis rasa keingintahuan tentang perkembangan, ide dan kekuatan baru yang sedang berlangsung di sekitar seseorang. Dengan melakukan hal ini, seseorang membangun sumber informasi tentang berbagai hal tentang fakta kesan, citra dan berbagai ide. Dengan demikian seseorang dapat memperoleh ide yang dapat di raih dan di manfaatkan.

Baca Selengkapnya : Makalah Enterprenurship

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama