Salam Berbagi (SABEGI);-
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengajak ulama pesantren untuk mempromosikan Islam
Indonesia yang moderat ke dunia internasional. Hal itu disampaikan Wapres saat
membuka Halaqah Ulama ASEAN 2016 yang mengangkat tema "Enhancing Moderate
Islam Through a Pesantren Network" di Hotel The Salak Bogor.
Foto: (Sugito)
Sementara pada saat yang sama,
lanjut Wapres, perkembangan Islam di Indonesia dan kawasan ASEAN (dulu dikenal
dengan Jawi, Nusantara) luar biasa, baik keilmuan maupun praktik keislaman yang
menyejarah dalam bentuk budaya, produk kebudayaan maupun sistem sosial, politik
dan ekonomi.
Islam yang lahir dan berkembang di
Indonesia bercorak spesifik, moderat dan akomodatif terhadap budaya lokal,
meski tetap mengedepankan nilai-nilai universal Islam. Jika demikian, Wapres JK
mengatakan bahwa layak jika Islam Indonesia dijadikan kiblat pemikiran dan
contoh praktik Islam yang wasatiyah.
"Nilai-nilai inilah yang perlu
dipromosikan secara terus-menerus ke dunia internasional," terang Wapres,
Selasa (13/12).
Halaqah Ulama ASEAN 2016
diselenggarakan Balitbang Diklat Kementerian Agama. Kegiatan yang akan
berlangsung sampai 15 Desember mendatang ini diikuti 120 peserta yang berasal
dari utusan pesantren di beberapa negara ASEAN.
Selain itu, halaqah ini juga
diikuti ulama, akademisi perguruan tinggi keagamaan, DPR, perwakilan mahasiswa
asing di Indonesia, serta tokoh masyarakat yang terkait dengan Pendidikan Agama
dan Keagamaan. ini dihadiri Menteri Agama RI dan sejumlah pejabat. Delegasi
terdiri atas pimpinan pesantren dari negara Asean, akademisi, pemerhati
pesantren, dan tokoh/ulama dari seluruh Indonesia.
Selain Wapres JK, kegiatan ini juga
menghadirkan sejumlah narasumber, meliputi: Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA (Guru
Besar UIN Jakarta), KH Sholahudin Wahid (Pesantren Tebuireng Jombang: Islam
Wasathiyah), Prof. Dr. Iik Arifin M.N (Guru Besar UIN Jakarta), Prof. Dr. Abdul
Munir Mulkhan, MA (Guru Besar UIN Yogyakarta), Prof. Dr. Mohd Syukri Yeoh
Abdullah (Universitas Kebangsaan Malaysia/UKM), Dr. Mohammad Hannan Hassan
(MUIS Singapura), Dr. Adnan bin Haji Awang Basa (Collej University Brunai
Darussalam), Dr. Faishol Haji Awang (Thailand), Dr. Carmen Abubakar (University
of Philippine), Prof. H. Abd Rahman Masud, Ph.D (Kabadn Litbang dan Diklat
Kemenag), Dr. Abdullah Sarwani (Mantan Duta Besar Untuk Lebanon) dan KH Najib
Zabidi SH, MH (Pesantren Maslakul Huda).
Turut hadir dalam Pembukaan Halaqah
ini, Menag Lukman Hakim Saifuddin, Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag
Abdurrahman Masud, Kepala Pusat Informasi dan Humas Mastuki, serta Walikota
Bogor Bima Arya. (dimas/mkd/mkd)
Sumber : https://www.kemenag.go.id
Posting Komentar