Salam Berbagi (SABEGI) Pandeglang – Presiden Joko
Widodo terus memberikan perhatian khusus pada pemanfaatan Dana Desa untuk
percepatan pembangunan desa. Kunjungan Presiden ke Desa Muruy di Kecamatan
Menes, Kabupaten Pandeglang, pada Rabu (04/10), untuk meresmikan pembangunan
326 embung yang akan dibangun di desa-desa di Pandeglang menjadi wujud
keseriusan pemerintah dalam memacu produktivitas di pedesaan. Presiden juga
akan melaksanakan gerakan penanaman jagung sebagai dukungan pengembangan produk
unggulan kawasan perdesaan (Prukades) di Pandeglang.
Embung
dan Prukades merupakan bagian dari empat program prioritas pembangunan desa
yang menjadi program unggulan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Dua program lainnya yakni pengembangan Badan
Usaha Milik Desa (BUMDes) dan membuat Sarana Olahraga Desa (Raga Desa).
“Saya selalu mengingatkan agar dana desa yang telah digelontorkan dana desa diharapkan bisa difokuskan kepada empat program prioritas yang kita berikan. Keempat program prioritas tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat perdesaan,” ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo, dalam beberapa kesempatan.
Kabupaten Pandeglang menjadi salah satu daerah yang telah menerapkan empat program prioritas pembangunan desa tersebut. Implementasi keempatnya menjadi salah satu faktor keberhasilan Pandeglang mengatasi ketertinggalan desanya. Data Tahun 2014 menunjukkan, dari total 326 desa di Kabupaten Pandeglang, sebanyak 214 desa masuk kategori desa tertinggal (65%). Sementara pada tahun 2016, jumlah desa tertinggal di Kabupaten Pandeglang turun menjadi 149 Desa atau berkurang 66 Desa dibandingkan tahun 2014 (30,84%) lalu.
Produksi jagung menjadi komoditas utama dalam pengembangan Prukades di Pandeglang. Secara keseluruhan, Pandeglang memiliki luas lahan pengembangan jagung mencapai 51.446 Hektar. Saat ini luas lahan yang sudah ditanami mencapai 20.441 Hektar. Rata-rata produksi mencapai 5 ton/ hektar. Pandeglang sendiri dirancang sebagai penyuplai produksi jagung terbesar di Banten untuk Jakarta. Selain jagung, Pandeglang juga mengembangkan budidaya ikan kerapu. Pemerintah Kabupaten pun telah mengembangkan dua kawasan minapolitan dengan target produksi 40-50 ton dari 12 ton yang sudah ada.
Untuk mendukung pengembangan Prukades di daerah, Kemendes PDTT juga telah menggelar empat kali Forum Bisnis yang melibatkan 28 kabupaten, Kementerian/ Lembaga terkait, BUMN, dan pihak swasta. Pandeglang sebagai salah satu kabupaten yang berpartisipasi mendapat kesan positif dari para potensial investor. Hal itu terbukti dengan dukungan dari beberapa pihak berupa bantuan bibit jagung, pupuk dan alat pasca panen dari Kementerian Pertanian; Perusahaan Japfa Comfeed yang memberikan bantuan permodalan dan menampung hasil panen; Bank Rakyat Indonesia (BRI) memberikan bantuan KUR tanpa agunan; Arta Graha yang mendirikan dryer untuk 10 BUMDes di sentra penghasil jagung; Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) yang membangun 11 jembatan untuk menunjang aksesibilitas produksi pertanian, serta bantuan 56 unit keramba jaring apung dan benih ikan kerapu cantang 115.000 ekor dari Kemendes PDTT.
Kabupaten Pandeglang juga memiliki keseriusan dalam membuat embung di pedesaan. Pada tahun 2017 ini, ditargetkan akan dibangun embung sebanyak 326 unit embung dengan 308 diantaranya dibangun melalui dana desa. Sementara 18 unit dari Corporate Social Responsibility (CSR). Saat ini yang sudah terbangun mencapai 150 unit, salah satunya embung di Desa Muruy. Embung tersebut mampu mengairi 60 hektar areal pertanian di Desa Muruy itu sendiri dan Desa Karyasari, Kecamatan Cikeudal. Dengan pasokan air yang baik, para petani setidaknya mampu panen sebanyak 2-3 kali dalam setahun.
Pengembangan BUMDes juga
menjadi perhatian utama. Tercatat hingga tahun 2017 ini, sudah terdapat 326
BUMDes yang terbentuk. Selain itu, juga telah dibentuk PT. Mitra BUMDes di Desa
Bengkuyung, Kecamatan Cikeudal. Selain menjual kebutuhan harian melalui unit
usahanya, BUMDes juga akan menjadi agen penerima subsidi bantuan pemerintah.
Hadirnya BUMDes diharapkan dapat mendorong desa lebih mandiri secara ekonomi.
“Tiap desa diharapkan punya
BUMDes dan menjadi sumber penghasilan desa. Nantinya dana desa bukan lagi jadi
sumber utama pembangunan desa, tapi hanya stimulus,” ujar Menteri Eko.
Program prioritas keempat
yakni pembangunan Sarana Olahraga Desa (Raga Desa). Geliat aktivitas para
pemuda desa tidak hanya menghindarkan dari kegiatan negatif seperti narkoba,
tawuran, dan radikalisme, melainkan juga memacu peningkatan kualitas hidup
generasi muda. Selain itu, Raga Desa diharapkan dapat menciptakan keramaian dan
mendorong aktivitas ekonomi. Pada tahun 2016, Kabupaten Pandeglang membangun
186 unit sarana olahraga desa yang meliputi lapangan sepak bola, lapangan bola
voli, tenis meja, lapangan bulutangkis, dan lapangan futsal. Rencana pada tahun
2017 ini akan dibangun 150 unit sarana olahraga yang tersebar di desa-desa. (*)
Sumber : https://www.kemdikbud.go.id
Posting Komentar