Salam
Berbagi (SABEGI) Jakarta -- Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri meminta
perusahaan-perusahaan di Indonesia melakukan investasi sumber daya
manusia (SDM) untuk memperkuat bisnis perusahaan.
Selama ini, kebanyakan perusahaan masih
menganggap investasi SDM sebagai beban padahal investasi SDM merupakan kunci
utama untuk keberlangsungan dan kemajuan bisnis perusahaan.
"Investasi SDM dan pengembangan
industri harus berjalan paralel. Investasi SDM harus kita genjot dan ekosistem
ketenagakerjaan kita harus diperbaiki sehingga memungkinan orang bekerja dan
perusahaan berkembang," kata Menaker Hanif saat menghadiri Halal Bihalal
dengan Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) pada Jumat (22/6/2018) malam.
Menaker menambahkan, di negara-negara
Eropa, sekitar 70 persen investasi SDM dilakukan oleh dunia usaha. Investasi
SDM harus dipimpin oleh dunia usaha, seperti negara-negara maju di Eropa.
"Investasi SDM tidak bisa
sepenuhnya hanya diserahkan kepada pemerintah. Di Eropa peran swasta dalam
investasi SDM sangat besar. Pemerintah hanya memimpin dan mengawal," kata
Menaker Hanif.
Dikatakan Menaker Hanif, SDM harus
menjadi tumpuan bangsa Indonesia untuk maju, berkembang, dan menjadi negara
makmur dan berkeadilan. Kita tidak bisa terus menerus mengandalkan SDA karena
SDA akan habis dan bisa menimbulkan ketidakadilan antargenerasi.
"Investasi SDM adalah kunci supaya
negara dapat berkembang dengan pesat dan mampu bersaing," ungkap Menaker.
"Oleh karena itu pemerintah
menegaskan komitmennya untuk melakukan investasi SDM mulai tahun 2018 dan
seterusnya. Untuk itu mulai 2019 Presiden Jokowi menambahkan anggaran untuk
pelatihan vokasi di Kemnaker," kata Menaker Hanif.
Salah satu cara cepat investasi SDM,
kata Hanif adalah melalui pendidikan vokasi dan pemagangan.
Hanif mengatakan, pelatihan vokasi bisa
menjadi terobosan agar kompetensi yang dilatih bisa menyesuaikan perubahan
karakter industri.
"Dan pemagangan merupakan investasi
yang jauh lebih murah daripada merekrut pekerja baru yang kurang
berpengalaman," tutur Menaker.
Oleh karena itu, lanjutnya, SDM dan
dunia usaha harus berjalan secara berimbang dan saling mendukung.
Apalagi, tegas Menaker Hanif, di era
yang berubah dengan sangat cepat seperti saat ini, SDM harus disiapkan secara
matang untuk menghadapi perubahan.
"Inovasi sangat penting dilakukan,
sehingga para pekerja bisa mengikuti perkembangan zaman," kata Menaker
Hanif.
Sehingga, tambahnya, partisipasi dunia
usaha sangat penting untuk menyiapkan SDM yang siap terhadap perubahan zaman.
"Saya berterima kasih kepada
praktisi SDM yang bersedia mengambil peran tambahan menggenjot perbaikan
kualitas SDM Indonesia melalui Gerakan Nasional Indonesia Kompeten," kata
Menaker Hanif.
"GNIK menjadi sesuatu yang sangat
baik untuk menciptakan kesadaran bagi dunia usaha bagaimana pemagangan
diterapkan," ujar Menaker.
Untuk diketahui, GNIK merupakan sebuah
organisasi dengan anggota para praktisi SDM di berbagai perusahaan di
Indonesia.
Ketua GNIK, Yunus Triyonggo, mengatakan
pihaknya akan melakukan sertifikasi terhadap 2000 praktisi SDM pada tahun 2019
untuk mendukung program pemerintah.
"Para praktisi SDM yang sudah
tersertifikasi tersebut diharapkan akan menyelenggarakan pemagangan nasional di
perusahaan masing-masing," kata Yunus.
Sumber : https://www.
kemnaker.go.id
Posting Komentar