Beilmin - “Periode emas stroke yakni selama 1 jam lebih. Seseorang berpotensi besar untuk tertolong apabila segera diobati pada periode ini. Makin cepat seorang pasien direhabilitasi maka akan semakin besar juga kemungkinan untuk sembuhnya,” tuntas Cut Arianie. Stroke menjadi salah satu penyakit dengan angka kematian yang besar di Indonesia.
Tentunya penyakit stroke memiliki gejala yang bisa dikenali dengan mudah oleh masyarakat awam, karena melibatkan perubahan fisik. Setidaknya ada enam gejala stroke yang bisa dikenali dengan mudah. Agar mudah mengingatnya maka terdapat singkatan yang digunakan untuk menandai enam gejala fisik yang dialami seseorang akibat stroke yakni SeGeRaKeRS. Hal ini pun dibenarkan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), Cut Putri Arianie.
Menurutnya Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mensosialisasikan SeGeRaKeRS agar masyarakat bisa lebih mudah mengingatnya. “SeGeRaKeRS itu singkatan yang berisi enam tanda-tanda seseorang mengalami gejala stroke. Singkatan tersebut dibuat agar masyarakat lebih mudah dalam mengingat gejala awal stroke sehingga segera mendapatkan pertolongan medis,” tutur dr. Cut, saat ditemui di Kuningan, Jakarta Selatan, Senin 28 Oktober 2019.
Adapun enam gejala stroke yang dalam SeGeRaKeRS yakni:
1. Senyum tidak simetris, sulit menelan air minum secara tiba-tiba.
2. Gerak separuh anggota tubuh menjadi melemah secara tiba-tiba.
3. Bicara pelo, atau tiba-tiba seseorang berbicara tidak nyambung.
4. Kebas/baal atau kesemutan.
5. Rabun atau pandangan yang mendadak kabur.
6. Sempoyongan dan sakit kepala. Lebih lanjut Cut Arianie juga mengatakan bahwa setiap orang yang mengalami serangan stroke memiliki periode yang disebut dengan golden hour atau periode emas stroke.
Artinya seseorang masih memiliki potensi kesembuhan yang lebih baik jika masuk dalam periode emas tersebut.
Posting Komentar