LIMA KEUTAMAAN SHOLAT DHUHA

Sahabat umma, salat Dhuha adalah salah satu salat sunnat yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Secara bahasa “Dhuha” diambil dari kata ad-Dhahwu [arab: الضَّحْوُ] artinya siang hari yang mulai memanas. (Al-Ain, kata: ضحو).

Allah berfirman:

وَأَنَّكَ لَا تَظْمَأُ فِيهَا وَلَا تَضْحَى

“Di surga kamu tidak akan mengalami kehausan dan kepanasan karena sinar matahari.” (QS. Thaha: 119).

Ilustrasi (foto: dream.co.id)

Artinya, pelaksanaan salat Dhuha yakni ketika matahari sudah mulai panas. Di sinilah waktu yang sangat afdol untuk memanjatkan doa-doa Dhuha.

Salat Dhuha juga memiliki banyak keutamaan. Ketika umat muslim mengetahuinya niscaya mereka tidak akan melewatkan salat Dhuha.

Apa saja keutamaan-keutamaan salat Dhuha tersebut?

Ustaz Ainul Yaqin mengatakan, di antara keutamaan salat Dhuha yakni pertama, salat Dhuha membuka pintu-pintu karunia Allah SWT. Dhuha diidentikkan dengan magnet rezeki, karena ada peluang karunia dan jaminan Allah di dalam Dhuha.

"Dhuha membuka peluang Allah, membuka karunia-Nya, dengan jaminan penjagaan agar kita tidak nyasar dalam meraih rezeki-Nya, agar kita tidak merugi, atau salah langkah dalam ikhtiar kita. Karenanya, sempatkan salat Dhuha, niatkan mencari rida-Nya," ujar Ustaz Ainul saat dihubungi umma, Senin (10/2/2020).

Sebagaimana hadis Riwayat At Tarmidzi:

عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ أَوْ أَبِي ذَرٍّ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَنَّهُ قَالَ ابْنَ آدَمَ ارْكَعْ لِي مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ أَكْفِكَ آخِرَهُ أخرجه الترمذي. قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ

Artinya: “Dari Abu Dardaa’ atau Abu Dzar, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari Allah Subhanahu wa Ta’alabahwa Allah berfirman, “Wahai Bani Adam, shalatlah untuk-Ku pada awal siang hari empat rakaat, niscaya Aku menjagamu sisa hari tersebut.” (HR at-Tirmidzi)

Ilustrasi (foto: starnews.id)

Ustaz Ainul menjelaskan, keutamaan kedua dari Dhuha yakni sebagai ladang ibadah multiguna. Selain sebagai media perekat hamba dengan Allah SWT, agar terhubung dan tak terpisah sinyal rezeki-Nya, Dhuha juga sarana mensucikan diri.

Salat Dhuha disebut juga dengan salat awwabin, yaitu salat orang-orang yang kembali kepada Allah, setelah kita sering kali lupa diri bahkan lalai, penuh maksiat dan dosa, akhirnya mengingat-Nya dan bertaubat.

Sebagaimana hadis riwayat Hakim:

لاَ يُحَافِظُ عَلَى صَلاَةِ الضُّحَى إِلاَّ أَوَّابٌ قَالَ وَهِيَ صَلاَةُ الأَوَّابِيْنَ. (أخرجه الحاكم).

“Tidaklah seseorang selalu mengerjakan shalat Dhuha kecuali ia telah tergolong sebagai orang yang bertaubat.” (HR. Hakim).

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا , وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. Ath-Thalaq: 2-3)

"Ketiga, Dhuha peluang ibadah kita dalam bersedekah, dan sedekah selain menjauhkan kita dari bala juga merapatkan kita pada kasih sayang Allah," jelasnya.

Sebagaimana hadis riwayat Abu Dawud:

فِي الْإِنْسَانِ ثَلَاثُ مِائَةٍ وَسِتُّونَ مَفْصِلًا فَعَلَيْهِ أَنْ يَتَصَدَّقَ عَنْ كُلِّ مَفْصِلٍ مِنْهُ بِصَدَقَةٍ قَالُوا وَمَنْ يُطِيقُ ذَلِكَ يَا نَبِيَّ اللَّهِ قَالَ النُّخَاعَةُ فِي الْمَسْجِدِ تَدْفِنُهَا وَالشَّيْءُ تُنَحِّيهِ عَنْ الطَّرِيقِ فَإِنْ لَمْ تَجِدْ فَرَكْعَتَا الضُّحَى تُجْزِئُكَ

“Dalam diri manusia ada 360 persendian, lalu diwajibkan sedekah dari setiap sendinya.” Mereka bertanya, “Siapa yang mampu demikian, wahai Nabi Allah?” Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menjawab, “Memendam riak yang ada di masjid dan menghilangkan sesuatu (gangguan) dari jalanan. Apabila tidak mendapatkannya, maka dua rakaat shalat Dhuha mencukupkanmu.” (HR Abu Dawud no. 5242)

Lalu selanjutnya, kata Ustaz Ainul, salat Dhuha dapat melebur dosa-dosa, sebab di dalamnya terdapat keutamaan maghfirah Allah. Orang yang tidak banyak maksiat dan diampuni dosanya, lebih mudah mendapatkan perhatian khusus dari Allah SWT, dibandingkan mereka yang penuh maksiat dan dosa.

Ilustrasi (foto: inspiradata.com)

Tak hanya itu, Allah juga menyediakan pintu surga khusus bagi orang-orang yang senantiasa melaksanakan Dhuha.

من حافظ على شفعة الضحى غفرت له ذنوبه وإن كانت مثل زبد البحر

Artinya, “Siapa yang membiasakan (menjaga) shalat dhuha, dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan.” (HR At-Tirmidzi)

"Sesungguhnya di dalam surga terdapat sebuah pintu bernama pintu Dhuha. Apabila Kiamat telah tiba maka akan ada suara yang berseru, ‘Di manakah orang-orang yang semasa hidup di dunia selalu mengerjakan shalat Dhuha? Ini adalah pintu buat kalian. Masuklah dengan rahmat Allah Subhanahu Wata’ala.” (HR. At-Thabrani).

"Kelima, ini adalah bagian sunnah yang indah, yang dikerjakan oleh para pecinta Nabi, dan dimudahkan pengamalanya, dengan segala keindahan rahasia-Nya," tutupnya.

Sebagaimana dalam hadis Bukhari dan Muslim:

أَوْصَانِي خَلِيلِي بِثَلَاثٍ لَا أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَصَلَاةِ الضُّحَى وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ

“Kekasihku telah mewasiatkan aku tiga hal agar aku jangan tinggalkan sampai mati. 1. Puasa tiga hari setiap bulan. 2. Shalat dhuha.3. Shalat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari- Muslim)

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُصَلِّى الضُّحَى أَرْبَعًا وَيَزِيدُ مَا شَاءَ اللَّهُ.

"Rasulullah SAW melaksanakan shalat dhuha empat raka’at dan beliau melebihinya menurut yang dikehendakinya." (H.R. Muslim)
Sumber : https://umma.id/s/IfM3Az

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama