MAKALAH AGAMA (ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN)

 



Pendahuluan

 

I.             Latar Belakang

Ilmu pengetahuan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari ajaran agama Islam, sebab kata islam itu sendiri, dari kata dasar aslama yang artinya “tunduk patuh”, mempunyai makna “tunduk patuh kepada kehendak atau ketentuan Allah”.

Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.

 Unlimited Hosting WordPress Developer Persona

II.           Rumusan Masalah

Dari uraian tersebut, dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:

1.       Apakah pengertian dari Ilmu?

2.       Apakah kepentingan Ilmu Pengetahuan dalam Islam?

3.       Bagaimana pandangan Ilmu Pengetahuan menurut sumbernya?

4.       Bagaimana kedudukan Ilmu Pengetahuan dalam Islam?

 

III.         Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai syarat penilaian mata kuliah Agama dan untuk mengetahui seberapa pentingnya ilmu pengetahuan dalam Islam, serta diharapkan dapat memberi manfaat dan dapat dipahami oleh pembaca.

 

Unlimited Hosting WordPress Developer Persona  

Permasalahan

 

          Pada zaman sekarang banyak sekali masyarakat yang kurang menganggap ilmu pengetahuan itu penting. Padahal ilmu pengetahuan itu sangatlah penting bagi masyarakat di dunia. Baik kehidupan yang sedang dijalani sekarang, maupun kehidupan yang akan datang di akhirat nanti.

 

Pembahasan

 

I.             Pengertian Ilmu dan Ilmu Pengetahuan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Ilmu adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang pengetahuan. Sedangkan menurut And English Reader’s Dictionary, Science is knowledge arranged in a system, especially obtained by observation and testing of fact yang artinya ilmu adalah pengetahuan yang disusun dalam sebuah sistem khususnya didapat dari observasi dan pemeriksaan fakta, dan menurut Webster’s Super New School and Office Dictionary, dikatakan bahwa Science is a systematized knowledge obtained by study, observation, experiment yang memiliki arti kurang lebih sama dengan pengertian ilmu yang dijabarkan di buku And English Reader’s Dictionary.

Pengertian Ilmu Pengetahuan dalam Al-Qur’an, ada dalam surat:

QS. Al-Mujadalah, 58 : 11.

يَاَيُّهاَالَّذِيْنَ أَمَنُوْا إِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّخُوْا فِيْ الْمَجَالِسِ فَافْسَخُوْا يَفْسَخِ اللهُ لَكُمْ، وَإِذَا قِيْلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللهُ الَّذِيْنَ أَمَنُوْا مِنْكُمْ، وَالَّذِيْنَ أُتُواالْعِلْمَ دَرَجَاتٍ، وَاللهُ بِمَا تَعءمَلُوْنَ خَبِيْرٌ(المجادله:١١)

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan keoadamu:”berlapang-lapanglah kamu dalam majelis”, maka lapangkanlah. Niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:”berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Mujadalah, 58:11)

·         QS. Al-Fathir, 35:27-28.

اَلَمْ تَرَ أَنَّ اللهَ اَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً، فَأَخْرَجْنَا بِهِ ثَمَرَاتٍ مُّخْتَلِفًا اَلْوَانُهَا، وَمِنَ الْجِبَالِ جُدَدٌ بِيْضٌ وَحُمْرٌ مُّخْتَلِفٌ اَلْوَنُهَا وَ غَرَابِيْبُ سُوْدٌ (٢٧) وَمِنَ النَّاسِ وَالدَّوَابِ وَالْأَنْعَامِ مُخْتَلِفٌ اَلْوَانُهُ كَذَلِكَ، إِنَّمَا يَخْشَى اللهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَائُوْا، إِنَّ اللهَ عَزِيْزٌ غَفُوْرٌ(٢٨)

Artinya: Tidaklah kamu melihat bahwasannya Allah menurunkan hujan dari langit lalu kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka ragam jenisnya. Dan diantara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat. Dan demikian (pula) diantara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (Al-Fathir, 35:27-28)

 

II.           Kepentingan Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan amat penting bagi setiap individu bahkan dapat meingkatkan martabat manusia. Di dalam Islam, menuntut ilmu juga merupakan suatu ibadah kepada Allah dan terdapat beberapa matlamat tertentu dalam proses menuntut ilmu.

Pentingnya mempnyai imu adalah untuk membuktikan kekuasaan Allah SWT. Matlamat ini adalah untuk menguatkan kepercayaan dan keimanan manusia terhadap Allah SWT. Dengan adanya ilmu, manusia dapart membaca Al-Qur’an yang mana terkandung segala persoalan yang eujud di muka bumi ini. Ilmu juga membolehkan manusia mengkaji alam semesta ciptaan Allah ini.

Menuntut ilmu tidak hanya terbatas pada hal-hal ke akhiratan saja, tetapi juga tentang keduniaan. Jelaslah kunci utama keberhasilan dan kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat adalah ilmu. Rasulullah SAW pernah bersabda: “Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia maka dengan ilmu, dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat maka dengan ilmu, dan barangsiapa yang menghendaki keduanya (kehidupan dunia dan akhirat) maka dengan ilmu.”

          Untuk kehidupan dunia kita memerlukan ilmu yang dapat menopang kehidupan dunia, untuk persiapan di akhirat. Kita juga memerlukan ilmu yang sekiranya dapat membekali kehidupan akhirat. Dengan demikian, kebahagiaan di dunia dan di akhirat sebagai tujuan hidup insya Allah akan tercapai.

          Tambahan lagi, dengan ilmu jugalah manusia dapat menjalankan tugas sebagai hamba dan khalifah di muka bumi ini. Sebagai hamba Allah, manusia perlu melaksanakan ibadah-ibadah umum dan khusus. Dalam pada masa yang sama, manusia juga merupakan khalifah Allah di muka bumi ini. Ilmu yang diperoleh dengan keizinan Allah SWT perlulah di kongsi dan disampaikan kepada individu dan masyarakat.

 

III.         Sumber Ilmu Pengetahuan

Melihat dari pyramid di atas, ilmu pegetahuan diperoleh dari berbagai sumber. Perkara ini menjelaskan tiada kekangan atau sempada untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Sebuah hadist telah diriwayatkan oleh Ibnu Abdil Bar: “Tuntutlah ilmu walaupun di negeri Cina, karena sesungguhnya menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim. Sesungguhnya para malaikat meletakkan sayap-sayap mereka kepada para penuntut ilmu karena senang (rela) dengan yang ia tuntut.”

Oleh demikian, sumber ilmu telah di klasifikasikan kepada beberapa jenis agar manusia faham akan sumber dan konsep ilmu pengetahuan. Wahyu diturunkan oleh Allah melalui malaikat Jibril kepada pesuruhNya. Ia merupakan teras kepada segala ilmu, dimana ia telah diturunkan dan dikumpulkan di dalam Al-Qur’an. Wahyu yang diturunkan mengandungi segala ilmu pengetahuan yang diperlukan oleh manusia untuk kemaslahatan hidup serta perkara ghaib yang tidak terjangkau oleh akal manusia.

Dengan akal manusia dapat menimbang dan membedakan antara yang baik dan buruk walaupun mungkin ianya tidak bersifat kebenaran mutlak namun memadai untuk mengatasi masalah kehidupan seharian. Semua makhluk ciptaan Allah dikaruniakan otak, namun hanya manusia yang dikaruniakan akal supaya dapat berpikir dan menerpakan sifat perikemanusiaan di dalam diri.

Allah telah menciptakan manusia dengan lima pancaindra yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk beribadah kepada Allah SWT. Pancaindra juga merupakan sumber untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Ia digunakan melalui beberapa percobaan dalam proses mendapatkan ilmu pengetahuan.

 

IV.               
Kedudukan Ilmu

 

Unlimited Hosting WordPress Developer Persona

Hadist riwayat Ar-Rabbi’:

Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza Wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sodaqoh. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya dalam kedudukan terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat”.

          Hadits di atas telah menyebut sesungguhnya dengan ilmu pengetahuan seseorang itu akan diangkat derajatnya dalam golongan orang terhormat. Manusia juga memerlukan ilmu untuk membedakan antara hak dan batil. Dengan menuntut ilmu, seorang manusia itu dapat mengetahui sebab dan akibat atas perlakuannya.

          Hukum mencari ilmu itu wajib, menjadi fardhu ‘ain untuk setiap manusia mempelajari ilmu sama ada ilmu agama ataupun ilmu duniawi. Ilmu-ilmu ini bersifat praktis, artinya setiap hambaNya wajib memahami dan mempraktiskan dengan niat karena Allah SWT. Di dalam hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Abdil Bari nabi juga telah disebut bahwa menuntut ilmu adalah wajib.

          Hadist menjelaskan bahwa tuntutan ilmu bukan hanya pada kaum lelaki, tetapi kaum perempuan juga. Namun begitu ilmu yang dituntut perlulah sesuai dan mengikut ketentuan Islam.

          Hadir ke majelis ilmu boleh menghidupkan hati yang telah mati. Pengertiannya, dengan adanya ilmu di dada seseorang hamba itu dapat melakukan amal ibadah kepada Allah SWT yang mana mampu menjadi cahata kepada hambaNya itu. Tambahan lagi, Allah telah menjanjikan ganjaran yang besar kepada orang yang menuntut ilmu dan mengamalkannua dengan niat karena Allah.

Sumber  : MAKALAH AGAMA ISLAM & ILMU PENGETAHUAN

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama