MAKALAH
LARI ESTAFET
Di susun Oleh:
1. Muhamad
Nur Rohmadi
2. Rahmad
Hidayat
3. Qolbiyah
Wulandari
4. Risvi
Kusumawati
5. Rizky
Nur Octavia
6. Nurjayanti
7. Maya
Puspa Sari
8. Nina
Akhfarina
9. Reni
Agustina
DINAS
PENDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMK
NEGERI 6 KABUPATEN TEBO.
Kata
Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan
Yang Maha Esa, karena atas berkat dan kekuatan yang diberikan kepada saya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah pada
pelajaran PENJASKES
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu melalui bimbingan,
dukungan, motivasi, dan doa. Penulis
juga menyadari akan adanya keterbatasan didalam laporan ini. Namun penulis
berharap kiranya dapat diambil manfaatnya karena segala sesuatu yang tertulis
didalam laporan ini merupakan pengalaman lapangan.
Demi untuk memperbaiki penulisan ini penulis
berharap dan lapang dada untuk menerima saran dan kritikan yang bersifat
membangun. Akhir kata penulis
mengucapkan terima kasih banyak
semoga tulisan
ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.
Rimbo
Bujang, November 2014
Penyusun
Daftar
Isi
Kata Pengantar............................................................... i
Daftar Isi.......................................................................... ii
BAB
I Pendahuluan
1.1. Latar
belakang lari estafet................................................................ 1
1.2. Tujuan
pembuatan makalah.............................................................. 1
BAB
II Pembahasan
2.1.
Pengertian lari estafet....................................................................... 2
2.2.
Latihan teknik lari sambung............................................................. 2
2.3.
Daerah pergantian tongkat pelari..................................................... 4
2.4.
Latihan memberi dan menerima tingkat estafet............................... 4
2.5.
Hal-Hal yang harus di perhatikan dalam lari estafet........................ 5
BAB
III Penutup
3.1.
Kesimpulan....................................................................................... 6
3.2.
Saran................................................................................................. 6
Daftar Pustaka
BAB I
Pembukaan
1.1 Latar belakang lari estafet
Lari sambung atau estafet adalah salah satu nomor lomba
lari pada perlombaan atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau
beranting. Dalam satu regu lari sambung terdapat 4 orang pelari, yaitu pelari
I, II, III, dan Iv. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan
dijumpai pada nomor lari yang lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari
cepat dari pelari ke satu kepada pelari berikutnya. Nomor lari sambung yang
sering diperlombakan adalah nomor 4x100 meter dan nomor 4x400 meter. Dalam
melakukan lari sambung bukan teknik lari saya yang perlu diperhatikan, akan
tetapi pemberian dan penerimaan tongkat dizona (daerah) pergantian serta
penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari .
1.2. Tujuan pembuatan makalah
a. Untuk
memenuhi tugas penjaskes
b. Mendeskripsikan
lari estafet
BAB II
Pembahasan
2.1.
Pengertian lari estafet
Lari Estafet atau
disebut juga dengan lari sambung adalah lari yang Dilakukan
oleh empat orang secara bergantian dengan menyerahkan Tongkat dari pelari
pertama ke pelari berikutnya.
2.2. Latihan teknik
lari sambung
Suksesnya lari sambung
sabgat bergantung dari kelancaran pergantian tongkat. Waktu yang dicapai akan
lebih baik (lebih cepat) jika pergantian tongkat estafet berlangsung dengan
baik pula. Regu bagi pelari estafet yang baik hanya akan dapat memenangkan
perlomnbaan, jika mampu melakukan pergantian tongkat estafet dengan baik dan
benar. Terdapat beberapacera pemberian tongkat estafet dari satu pelari ke
pelari berikutnya. Secara garis besar, pergantian tongkat estafet itu ada dua
macam, yaitu dengan melihat (visual) dan tanpa melihat (non-visual).
Teknik-teknik tersebut antara lain:
a. Latihan
teknik penerimaan tongkat
1) Ketrampilan
teknik penerimaan tongkat dengan cara melihat Pelari yangmenerima tongkat
melakukan denagn berlari sambil menolehkan kepala untuk melihat tongkat yang
diberikan oleh pelari sebelumnya. Penerimaan tongkat dengan cara mewlihat
biasanya dilakukan pada nomor 4x400 meter.
2) Ketrampilan penerimaan tongkat dengan cara
tanpa melihat Pelari yang menerima tongkat melakukannya dengan berlari tanpa
melihat tongkat yang akan diterimanya. Ketrampilan gerak penerimaan tongkat tanpamelihat
lebih sulit dara pada dengan cara melihat. Dalam pelaksanaannya antara penerima
dan pemberi perlu melakukan latihan yang lebih lama untuk melatih koordinasi
dan kekompakan. Cara penerimaan tongkat tanpa melihat biasanyadigunakan dalam
lari sambung 4x100 meter.
b. Latihan
teknik pemberian dan penerimaan tongkat estafet
Prinsip lari sambung adalah berusaha
membawa tongkat secepat-cepatnya yang dilakukan dengan memberi dan menerima
tongkat dari satu pelari kepada pelari lainnya. Agar dapat melakukan teknik
tersebut,pelari harus menguasai ketrampilan gerak lari dan ketrampilan memberi
serta menerima tongkat yang dibawanya. dalam perlombaan suatu regu ada yang
didiskialifikasi hanya karena kurang tepatnya penerimaan dan pemberian tongkat.
Maka dari itu biar kita dapat maksimal dalammelakukan lari sambung perhatikan
teknik dibawa ini:
1) Ketrampilan teknik pemberian dan
penerimaan tongkat dari bawah.
a.
Teknik ini dilakukan dengan cara pelari
membawa tongkat dengan tangan kiri.
b.
Sambil berlari pelari akan memberikan
tongkat tersebut dengan tangan kiri.
c.
Saat akan memberi tongkat, ayunkan
tongkat dari belakang ke depan melalui bawah.
d.
Sementara itu, tangan penerima telah
siap di belakang dengan telapak tangan menghadap ke bawah.
e.
Ibu jari terbuka lebar, sementara
jari-jari lainnya dirapatkan
f.
Tangan penerima berada di bawah
pinggang.
2) Ketrampilan
teknik pemberian dan penerimaan tongkat dari atas.
Pada
teknik pemberian tongkat dari atas, pemberian dan penberimaan tongkat dilakukan
pada bagian tangan yang sama. Apabila pemebri melakukannya dengan tangan kiri,
penerima akan melakukannya dengan tangan kiri pula. Teknik pelaksanaannya
sebagai berikut:
a. Teknik
ini dilakukan dengan cara mengayunkan tangan dari belakang ke depan.
b. Kemudian
segera meletakkan tongkat dari atas pada telapak tangan penerima.
c. Pelari
yang akan menerima tongkat mengayunkan tangannya dari depan kebelakang dengan
telapak tangan menghadap ke atas.
d. bu
jari dibuka lebar dan jari-jari tangan lainnya rapat.
e. Setelah
tongkat berada di telapak tangannya, ayunkan tangan yang memegang tongakat ke
depan diikuti dengan langkah lari.
2.3. Daerah pergantian tongkat
estafet
Cara menempatkan antara
pelari-pelari dalam lari estafet adalah sebagai berikut:
a. Pelari
ke-1 ditempatkan di daerah start pertama dengan lintasan ditikungan.
b. Pelari
ke-2 ditempatkan di daerah start kedua dengan lintasan lurus.
c. Pelari
ke-3 ditempatkan di daerah start ketiga dengan lintasan ditikungan.
d. Pelari
ke-4 ditempatkan di daerah start keempat dengan lintasan lurus dan berakhir di
garis finish.
Disamping itu yang
harus diperhatikan oleh seorang pelari meliputi:
1. Bidang
pergantian tongkat estafet
Ketika
berada di zona penerimaan tongkat, si pemberi berteriak atau member aba-aba
kepada si penerima bahwa ia akan segera memberikan tongkat. Seterlah menerima
tongkat, si penerima terus melanjutkan larinya tanpa melihat kearah tongkat.
Cara ini sering disebut dengan cara non-visual (tidak melihat).
2. Teknik
menerima tongkat estafet
Pergantian
tongkat estafet cara non-visual, penerimaan menggunakan teknik menerima tongkat
dengan lengan lurus, telapak tangan menghadap ke atas.
2.4.
Latihan memberi dan menerima tongkat estafet
Tujuan
: melatih kerjasama dalamketepatan dan kecepatan berlari, sehingga hasil akhir
dapat tercapai dengan baik.
2.5.
Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam lari estafet
1.
Pemberian tongkat sebaiknya secara
bersilang, yaitu pelari 1 dan 3 memegang tongkat pada tangan kanan, sedangkan
pelari 2 dan 4 memegang tongkat pada tangan kiri.
2.
Penempatan pelari hendaknya disesuaikan
dengan keistimewaan dari masingmasing pelari, misalnya pelari 1 dan 3 dipilih
yang benar-benar baik dalam tikungan. Sedangkan pelari2dan 4 merupakan pelari
yang mempunyai daya tahan baik.
3.
Jarak penantian pelari 2, 3, dan 4 harus
benar-benar diukur dengan tepat eperti waktu latihan.
4.
setelah memberikan tongkat estafet
jangan segera keluar dari lintasan masing-masing.
Peraturan perlombaan
a. Panjang
daerah pergantian tongakt estafet adalah 20 meter, lebar 1,20 meter dan bagi
pelari estafet 4x100 meter ditambah 10 meter pra-zona. Pra-zona adalah suatu
daerah di mana pelari yang akan berangkat dapat mempercepat arinya, tetapi di
sini tidak terjadi pergantian tongkat.
b. Setiap
pelari harus tetap tinggal dijalur lintasan masing-masing meskipun sesudah
memberikan tongkatnya kepada pelari berikutnya. Apabila saat ini tongkat itu
terjatuh,maka pelari yangmenjatuhkan harus mengambilnya.
c. Tongkat
estafet harusberongga,panjang 28-30 cm, diameter garis tengah 38 mm dan
beratnya 50 gram.
d.
Dalam lari estafet, pelari pertama
berlari pada lintasannya masing-masing sampai tikungan pertama, kemudian untuk
pelari kedua boleh masuk kelintasan dalam, pelari ketiga dan keempat menunggu
di daerah pergantian secaraberurutan sesuai dengan kedatangan pelari seregunya.
BAB
III
Penutup
3.1. Kesimpulan
Lari sambung atau
estafet adalah salah satu nomor lomba lari pada perlombaan atletik yang
dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari sambung
terdapat 4 orang pelari, yaitu pelari I, II, III, dan Iv. Pada nomor lari
sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai pada nomor lari yang lain,
yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari ke satu kepada
pelari berikutnya.
3.2. Saran
Setelah membaca dan
memahami isi makalah ini peyusun berharap agar makalah ini dapat bermanfa’at.
Dan tentunya tidak lupa juga kritik dan sranya.
DAFTAR PUSTAKA
Posting Komentar