Salam Berbagi (SABEGI), Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bertujuan
untuk menciptakan masyarakat adil dan makmur. Untuk itu diperlukan APBN yang
kredibel dan berkelanjutan, sehingga menjadi efektif. Demikian disampaikan
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di hadapan jurnalis pada acara pelatihan
wartawan di Bogor, Sabtu (26/11).
Dalam penjelasannya, Menkeu
menyampaikan bahwa APBN yang kredibel akan menjadi efektif dan pada akhirnya
dapat memberikan dampak pada ekonomi dan masyarakat. Namun demikian, melihat
tiga tahun ke belakang, kelemahan APBN berada pada penerimaan Negara dengan
target yang kurang realistis.
Oleh karena itu, Menkeu ingin mengembalikan kredibilitas
APBN. “Tema 2016 dan 2017 adalah bagaimana mengembalikan kredibilitas (APBN),”
tegasnya.
Terkait tujuan APBN untuk
menciptakan masyarakat adil dan makmur, Menkeu menyatakan bahwa APBN memiliki
fungsi redistribusi. “PPN (Pajak Pertambahan Nilai) dan PPh (Pajak
Penghasilan), 80 persennya diterima di Pulau Jawa,” jelasnya. Pajak yang
diterima di Pulau Jawa tersebut diredistribusikan ke daerah melalui mekanisme
Transfer ke Daerah dan Dana Desa untuk pemerataan pembangunan.
Lebih lanjut, Menkeu menjelaskan bahwa belanja Negara
juga memiliki peran untuk mencapai masyarakat adil dan makmur. “Jika pemerintah
belanja dengan baik dan mengalokasikan dan eksekusinya dengan benar, korupsi
tidak ada, maka akan menjadi sesuatu,” tegas Menkeu.
Dalam hal ini, fiskal (APBN)
menjadi alat untuk mengurangi kesenjangan dan melakukan investasi di bidang
pendidikan dan kesehatan agar masyarakat menjadi produktif menuju masyarakat
adil dan makmur. (ya)
Sumber: http://www.kemenkeu.go.id
Posting Komentar