Rohmadi, Kompetisi itu sesuatu yang sangat menyenangkan, ada banyak hal yang bisa di dapatkan melalui kompetisi, seperti pengalaman, ilmu, wawasan dan sekaligus menguji kemampuan. Menurut saya hal pentingnya bukan menunjukan seberapa hebat kemampuan kita, namun sejauh mana ilmu dan pengetahuan yang kita miliki.
Dalam rangka memperingati milad Desa Sapta Mulia, pihak desa menggelar berbagai macam bidang lomba, diantaranya ada Lomba MC Nasional, MC Bahasa Jawa, Pidato Bahasa Jawa, Pidato Bahasa Nasional.
Kelima bidang perlombaan tersebut di gelar dalam waktu satu hari, yang di ikuti oleh seluruh masyarakat Desa Sapta Mulia. Mulai dari kaum muda hingga sampai ke oerang tua, walaupun sebetulnya ajang ini di peruntukan oleh kaum muda.
Sebagai warga desa yang partisipatif, saya turut serta meramaikan acara tersebut. Sebelumnya bapak ketua RT telah menyampaikan informasi ini dari jauh-jauh hari. Namun sayangnya informasi tersebut tidak lengkap, jadi saya sebagai partisipan yang saat itu mengikuti cabang MC Nasional menjadi sedikit kebingungan.
Karenanya tema dalam kompetisi tersebut belum diketahui oleh napak RT, secara logika saya hanya mempersiapkan MC Nasional dengan tema acara Penhajian Maulid Nabi. Kebetulan waktunya tidak jauh dari bulan kelahiran Nabi SAW.
Setelah di fahami dan di hafalkan, dari segi mentalpun juga sangat siap dan akhirnya pada hari minggu (17/03) acara tersebut dilaksanakan. Setiba di tempat kondisi perkiraan sangat jauh berbeda, bahkan peserta mayoritas adalah kaum orang tua.
Rasa-rasanya seperti jadi kurang semangat, bukan berarti minder, namun tetapi rasa kompetisi nya sangat berkurang. Tapi alhamdulillah karena masih ada kesempatan untuk ikut berpartisipasi.
Setelah cabut no undian acarapun di mulai, banyak sekali peserta yang kosong. Entah faktor waktu dan aktivitas ataupun faktor lainya saya juga tidak faham. Yang sangat membuat jantung bersebar itu ketika mengetahui temannya ditentukan dan jauh dari yang sudah di pelajari.
Meski memegang no urut 2 karena banyak yang kosong akhirnya tampil perdana juga, yah..kurang lebih dalam waktu 5 menit saya harus merubah tema dan seluruh unsur kegiatannya. Tapi, alhamdulillah ketika perform dapat berjalan lancar dan maksimal, serta penguasaan mic, dan kontroling acara terkendali.
Kemudian saat acara milad Desa saya di informasikan oleh bapak RT bahwasanya saya berhasil meraih peringkat 2, dan alhamdulillah kompetisi ini sangat mengukur kemampuan saya, dimana sebagai pembawa acara itu merupakan suatu pengalaman yang baru bagi saya.
Kemudian pada hari acara itu saya juga meneeima sertifikat dan trhopy sebagai penghargaan dari panitia, tidak hanya itu. Suatu hal yang cukup terkesan adalah bisa berdiri diantara kaum orang tua dan mampu bersaing.
Harapannya sih untuk kedepannya kompetisi itu dapat di buat lebih bergengsi lagi dan lebih banyak cabang lahi, supaya pemuda pemudi nya dapat turut aktif semua, dan tidak harus merujuk pada akademik, mungkin bisa saja ke kesenian dan hal lainya. Rd
Posting Komentar