Salam Berbagi (SABEGI) Jakarta,
Kemendikbud - Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy kembali menegaskan
pentingnya menerapkan penguatan pendidikan karakter (PPK) di sekolah.
Menurutnya, dalam menerapkan pendidikan karakter di sekolah, diperlukan
keterlibatan berbagai pihak, salah satunya melalui kerja sama dengan Tentara
Nasional Indonesia (TNI).
Mendikbud mengatakan, keterlibatan TNI di dunia pendidikan
bukan hal yang baru. Peran dan kesigapan prajurit TNI dalam layanan pendidikan
di daerah sudah terbukti, antara lain mengajar di sekolah-sekolah di daerah
terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), membantu membangun sekolah atau
rehabilitasi sekolah, dan membantu anak sekolah menyeberangi sungai untuk
mencapai sekolahnya.
Awal tahun 2018 ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) dan TNI kembali bersinergi dalam Program TNI Manunggal Membangun
Desa (TMMD). Mendikbud menuturkan, melalui TMMD, Kemendikbud dan TNI
mempertajam program-program di sektor pendidikan yang selama ini sudah
dilaksanakan oleh kedua pihak, salah satunya dalam hal pendidikan karakter.
“Misalnya rasa nasionalisme, cinta tanah air, rasa bela
negara yang menjadi bagian dari tanggung jawab Kemendikbud dalam pendidikan
karakter, diharapkan mendapat bantuan dan dukungan dari TNI, terutama tentara
atau Babinsa di desa-desa,” tutur Mendikbud, saat pembukaan Rapat Koordinasi Teknis
(Rakornis) TMMD di Jakarta, Selasa (13/3/2018).
Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Mulyono mengatakan,
kegiatan yang dilakukan TNI selama ini dalam Program TMMD antara lain perbaikan
fasilitas dan pembangunan sekolah, penyuluhan keagamaan, kesehatan, dan hukum,
serta pembekalan bela negara kepada generasi muda, baik secara formal maupun
nonformal. “TMMD adalah wujud pelestarian nilai luhur bangsa Indonesia dalam
rangka meningkatkan kekebalan atau imunitas bangsa,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, dalam era kompetisi global,
bangsa Indonesia menghadapi persaingan dan tantangan, salah satunya proxy
war yang dianggap sebagai
ancaman bangsa. Sesuai survei indeks kerentanan bangsa, Indonesia memiliki
nilai indeks di atas 90 yang berarti masuk level waspada. Karena itulah
diperlukan penguatan pendidikan karakter untuk membentengi generasi muda supaya
tidak larut terhadap situasi yang bertentangan dengan kondisi bangsa.
Mulyono menegaskan, generasi bangsa harus bisa mempertahankan
imunitas bangsa dan waspada terhadap hal-hal yang bertentangan dengan ideologi
Pancasila, misalnya mempertentangkan perbedaan. “Untuk imunitas bangsa, kita
punya Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika. Imunitas itu sekarang
sudah tergerus arus globalisasi yang mempersoalkan perbedaan ke arah memecah
belah persatuan. Imunitas harus kita gelorakan kembali ke generasi muda,”
tegasnya.
Senada dengan Jenderal TNI Mulyono, Mendikbud Muhadjir
Effendy mengatakan, dalam konsep militer, yang penting bukanlah kemampuan
menyerang, melainkan daya tangkal. “Jadi dalam nonmiliter, kita harus
menyiapkan anak bangsa mempersenjatai diri dengan karakter yang kuat agar
memiliki daya tangkal yang kuat dalam menghadapi tantangan, sehingga keutuhan
dan keberlanjutan bangsa terjamin,” ujar Mendikbud.
Sumber : https://www.kemdikbud.go.id/
Posting Komentar