Beilmin - Di saat teman sebayanya sudah merasakan bangku sekolah, tidak bagi Davina. Ia hanya bisa terbaring lemas di atas tempat tidurnya.
Kondisi Davina sangat memprihatinkan. Tubuhnya kurus, yang terlihat hanya kulit yang membungkus tulang. Tak banyak aktivitas yang bisa dilakukan Davina.
Kepala bocah berumur delapan tahun itu terlihat membesar. Ya, Davina merupakan penderita hidrosefalus sejak usia 4 bulan.
Davina (8) penderita hidrosefalus. (Foto: Erna - umma)
Beberapa bagian tubuhnya terlihat penuh luka. Mirisnya beberapa hari lalu tangan Davina digigit tikus. Dia hanya bisa menangis saat hewan pengerat itu menggigitnya.
Setiap harinya bocah malang itu menghabiskan waktu di kamar berukuran 2,5x2,5 meter. Kondisi kamar yang kurang rapi membuat tikus sering menyambangi kamarnya.
Tak banyak aktivitas yang bisa dilakukan Davina. Sesekali Davina menggerakan tangan kirinya untuk menggaruk bagian tubuh yang lain. Saat lapar atau haus dia hanya bisa memberi isyarat dengan menangis.
Ibu Davina, Wiwin (28) mengatakan putri pertamanya itu lahir dengan normal. Persalinannya dibantu seorang bidan dekat rumahnya. Saat itu berat badan Davina 3,2 kilogram dan panjang 26 sentimeter.
Davina akan dibawa ke RS Fatmawati untuk mendapatkan perawatan. (Foto: Erna - umma)
"Enggak ada tanda-tanda ada sakit, karena lahirnya normal di bidan," kata Wiwin saat ditemui umma di rumahnya Jalan Lembah Indah, Kelurahan Krukut, Kecamatan Limo, Depok, Selasa (26/2/2020).
Menurut Wiwin pada usia 4 bulan Davina diimunisasi. Saat itu Davina mengalami kejang-kejang dan panas tinggi. Wiwin pun membawa Davina ke dokter. Tak lama setelah itu kepala Davina membesar dan dokter menyatakan ada tanda-tanda mengalami hidrosefalus.
Davina pun dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati yang kemudian dirujuk ke RSCM. Davina kemudian dioperasi untuk memasang selang dan dirawat selama satu bulan.
Sejak saat itu Davina tak lagi mendapatkan perawatan medis karena keluarga tidak memiliki biaya. Beberapa kali keluarga membawa Davina ke rumah sakit namun ditolak. Sehingga keluarga memilih untuk merawat Davina di rumah.
"Saya sendirian cari rumah sakit, tapi ditolak terus. Jadi pilih dirawat di rumah saja," kata Muhammad Yudi, ayah Davina.
Ayah Davina, Subur. (Foto: Erna - umma)
Ia mengatakan selama ini tidak pernah mendapatkan bantuan. Padahal dalam jangka waktu lima tahun seharusnya Davina kembali dioperasi untuk mengganti selang. Namun karena keterbatasan dana maka hal itu belum dilakukan.
"RT dan RW harusnya tahu dengan kondisi seperti ini. Anak saya kan usianya sudah mau delapan tahun. Tapi ya saya urus sendiri," ucapnya.
Subur sapaan akrab ayah Davina memiliki usaha bengkel perbaikan body motor. Sementara sang istri sebagai ibu rumah tangga.
Setelah kondisi Davina diunggah ke media sosial, bantuan pun berdatangan. Beberapa pihak membantu agar Davina bisa dirawat di rumah sakit.
Posting Komentar