BAB I
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN SISTEM EKONOMI
Pengertian Sistem Ekonomi adalah sistem yang digunakan oleh
suatu negara untuk mengatur sumber dayanya baik kepada individu atau organisasi
yang ada di negara tersebut. Sebuah perbedaan yang mendasar antara sistem ekonomi
yang satu dengan yang lain terletak pada bagaimana cara sistem ekonomi itu
dalam mengatur faktor produksinya. Sedangkan dalam sistem lainnya,
faktor-faktor tersebut dipegang oleh pemerintah. Selain faktor produksi, sistem
ekonomi juga bisa dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan
alokasi. Sebuah perekonomian terencana memberi hak penuh kepada pemerintahan
untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara
pada perekonomian pasar, pasar yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi
barang atau jasa yang melalui penawaran atau permintaan. Secara garis besar
kita mengenal empat sistem ekonomi yang didasarkan pada situasi kondisi dan
ideologi negara yang bersangkutan. Adapun pengertian sistem ekonomi menurut para ahli :
·
Gilarso
Sistem
ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk mengoordinasikan perilaku masyarakat
(para produsen, konsumen, pemerintah, bank, dan sebagainya) dalam menjalankan
kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagainya)
sehingga terbentuk satu kesatuan yang teratur dan dinamis sehingga kekacauan
dalam bidang ekonomi dapat dihindari.
·
Gregory
Grossman dan M. Manu
Sistem
ekonomi adalah sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur yang terdiri dari
atas unit-unit ekonomi, serta lembaga-lembaga ekonomi yang bukan saja saling
berhubungan dan berinteraksi melainkan juga saling menopang dan memengaruhi.
·
McEachern
Seperangkat
mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana , dan untuk
siapa barang dan jasa diproduksi (what, how, dan for whom).
Fungsi
Sistem Ekonomi
Fungsi sistem ekonomi secara umum
adalah:
§ Sebagai penyedia dorongan untuk
berproduksi.
§ Berfungsi dalam mengoordinasi
kegiatan individu dalam suatu perekonomian.
§ Sebagai pengatur dalam pembagian
hasil produksi di seluruh anggota masyarakat agar dapat terlaksana seperti yang
diharapkan
§ Menciptakan mekanisme tertentu agar
distribusi barang dan jasa berjalan dengan baik.
B. MACAM-MACAM
SISTEM EKONOMI INTERNASIONAL
Sistem ekonomi yang dianut
berbagai negara merupakan hasil perkembangan sejarah serta tanggapan suatu
bangsa atas pergolakan zaman. Secara umum sistem ekonomi dalam
perekonomian suatu negara dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
1. Sistem Ekonomi Liberal
Sistem ekonomi liberal
disebut juga sistem ekonomi pasar bebas atau
sistem ekonomi laissez faire. Sistem ekonomi liberal adalah
sistem perekonomian yang memberikan kebebasan sepenuhnya dalam segala bidang
perekonomian kepada masing-masing individu untuk memperoleh keuntungan yang
sebesar-besarnya. Filsafat atau ideologi yang menjadi landasan kepada
sistem ekonomi liberal adalah bahwa setiap
unit pelaku kegiatan ekonomi diberi kebebasan untuk
melakukan kegiatan-kegiatan yang akan memberikan keuntungan kepada dirinya,
maka pada waktu yang sama masyarakat akan memperoleh keuntungan juga.
Dengan
demikian setiap orang akan bebas bersaing dengan orang lain dalam
bidang ekonomi. Adam Smith dalam bukunya yang berjudul The Wealth of
Nation (1776) juga menunjukkan bahwa kebebasan berusaha didorong oleh
kepentingan ekonomi pribadi merupakan pendorong kuat menuju
kemakmuran bangsa. Hal ini menunjukkan bahwa sistem pasar bebas ini dapat
menciptakan efisiensi yang cukup tinggi dalam mengatur kegiatan perekonomian.
Pemerintah sama sekali tidak campur tangan dan tidak pula berusaha memengaruhi
kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat. Seluruh sumber daya yang
tersedia dimiliki dan dikuasai oleh anggota-anggota masyarakat dan mereka
mempunyai kebebasan penuh untuk menentukan bagaimana sumber-sumber daya
tersebut akan digunakan.
Gambaran secara menyeluruh mengenai
sistem ekonomi liberal, dapat kalian perhatikan ciri-ciri
sistem ekonomi liberal berikut ini :
·
Setiap
orang bebas memiliki alat-alat produksi.
·
Adanya
kebebasan berusaha dan kebebasan bersaing.
·
Campur
tangan pemerintah dibatasi.
·
Para
produsen bebas menentukan apa dan berapa yang akan diproduksikan.
·
Harga-harga
dibentuk di pasar bebas.
·
Produksi
dilaksanakan dengan tujuan mendapatkan laba serta semua
kegiatan ekonomi didorong oleh prinsip laba.
Berdasarkan
ciri-ciri di atas, sistem ekonomi liberal memiliki
kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan
sistem ekonomi liberal :
·
Setiap
individu diberi kebebasan memiliki kekayaan dan sumber daya produksi.
·
Individu
bebas memilih lapangan pekerjaan dan bidang usaha sendiri.
·
Adanya
persaingan menyebabkan kreativitas dari setiap individu dapat berkembang.
·
Produksi
barang dan jasa didasarkan pada kebutuhan masyarakat.
Kekurangan
sistem ekonomi liberal :
·
Muncul
kesenjangan yang besar antara yang kaya dan miskin.
·
Mengakibatkan
munculnya monopoli dalam masyarakat.
·
Kebebasan
mudah disalahgunakan oleh yang kuat untuk memeras pihak yang lemah.
·
Sulit
terjadi pemerataan pendapatan.
2. Sistem Ekonomi Sosialis
Sistem
perekonomian sosialis merupakan sistem perekonomian yang menghendaki kemakmuran
masyarakat secara merata dan tidak adanya penindasan ekonomi. Untuk
mewujudkan kemakmuran yang merata pemerintah harus ikut campur dalam
perekonomian. Oleh karena itu hal tersebut mengakibatkan potensi dan daya
kreasi masyarakat akan mati dan tidak adanya kebebasan individu dalam melakukan
kegiatan ekonomi. Dasar yang digunakan dalam
sistem ekonomi sosialis adalah ajaran Karl Marx, di mana ia
berpendapat bahwa apabila kepemilikan pribadi dihapuskan maka tidak akan
memunculkan masyarakat yang berkelas-kelas sehingga akan menguntungkan semua
pihak. Negara yang menganut sistem ini seperti Rusia, Kuba, Korea Utara, dan
negara komunis lainnya.
Sistem ekonomi sosialis mempunyai ciri-ciri
berikut ini :
·
Semua
sumber daya ekonomi dimiliki dan dikuasai oleh negara.
·
Seluruh
kegiatan ekonomi harus diusahakan bersama. Semua perusahaan milik
negara sehingga tidak ada perusahaan swasta.
·
Segala
keputusan mengenai jumlah dan jenis barang ditentukan oleh pemerintah.
·
Harga-harga
dan penyaluran barang dikendalikan oleh negara.
·
Semua
warga masyarakat adalah karyawan bagi negara.
Seperti halnya
sistem ekonomi kapitalis, sistem ekonomi sosialis juga
mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan
sistem ekonomi sosialis :
·
Semua
kegiatan dan masalah ekonomi dikendalikan pemerintah sehingga
pemerintah mudah melakukan pengawasan terhadap jalannya perekonomian.
·
Tidak
ada kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin, karena
distribusi pemerintah dapat dilakukan dengan merata.
·
Pemerintah
bisa lebih mudah melakukan pengaturan terhadap barang dan jasa yang akan
diproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
·
Pemerintah
lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.
Kekurangan
sistem ekonomi sosialis.
·
Mematikan
kreativitas dan inovasi setiap individu.
·
Tidak
ada kebebasan untuk memiliki sumber daya.
·
Kurang
adanya variasi dalam memproduksi barang, karena hanya terbatas pada ketentuan
pemerintah.
Negara
yang menganut sistem ekonomi sosialis sudah tidak ada lagi. Uni
Soviet (sekarang Rusia) beserta negara-negara pengikutnya telah gagal dalam
menjalankan prinsip sosialisme sebagai cara hidupnya baik secara ekonomi,
moral, maupun sosial dan politik. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya
kemampuan pemerintah pusat untuk menangani seluruh masalah yang muncul,
baik di tingkat pusat maupun ditingkat daerah. Selain itu, pada
kenyataannya telah terjadi banyak penyelewengan yang dilakukan oleh pemerintah.
3.
Sistem Ekonomi Campuran.
Sistem ekonomi campuran
merupakan campuran atau perpaduan antara sistem ekonomi liberal
dengan sistem ekonomi sosialis. Masalah-masalah
pokok ekonomi mengenai barang apa yang akan diproduksi, bagaimana
barang itu dihasilkan, dan untuk siapa barang itu dihasilkan, akan diatasi
bersama-sama oleh pemerintah dan swasta. Pada sistem ekonomi campuran
pemerintah melakukan pengawasan dan pengendalian dalam perekonomian, namun
pihak swasta (masyarakat) masih diberi kebebasan untuk menentukan
kegiatan-kegiatan ekonomi yang ingin mereka jalankan. Adanya campur
tangan dari pemerintah bertujuan untuk menghindari akibat-akibat yang kurang
menguntungkan dari sistem liberal, antara lain terjadinya monopoli dari
golongan-golongan masyarakat tertentu terhadap sumber daya ekonomi.
Apabila kita cermati sebagian besar negara di dunia tidak ada lagi
yang menggunakan salah satu sistem ekonomi. Mereka kebanyakan
mengombinasikan dari sistem-sistem yang ada sesuai dengan situasi dan tradisi
negara yang bersangkutan. Misalnya saja Amerika Serikat yang sangat terkenal
dengan sistem ekonomi liberalnya.
Meskipun
sistem ekonomi yang mereka tetapkan berpaham liberal, namun pada
kenyataannya masih ada campur tangan pemerintah, misalnya dalam hal pembuatan
undang-undang antimonopoli. Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai
sistem ekonomi campuran,
berikut ini ciri-ciri dari sistem
ekonomi campuran :
· Sumber-sumber daya yang vital
dikuasai oleh pemerintah.
· Pemerintah menyusun peraturan,
perencanaan, dan menetapkan
kebijaksanaan-kebijaksanaan di bidang ekonomi.
· Swasta diberi kebebasan di bidang-bidang ekonomi dalam
batas kebijaksanaan ekonomi yang ditetapkan pemerintah.
· Hak milik swasta atas alat produksi
diakui, asalkan penggunaannya tidak merugikan kepentingan umum.
· Pemerintah bertanggung jawab atas
jaminan sosial dan pemerataan pendapatan.
· Jenis dan jumlah barang diproduksi
ditentukan oleh mekanisme pasar.
C. PERKEMBANGAN
SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA
Keempat sistem ekonomi tersebut
adalah:
·
Sistem
ekonomi tradisional
Sistem ini
merupakan sistem ekonomi yang telah diterapkan turun-temurun dengan hanya
mengunakan tenaga kerja dan alam. Dalam sistem tradisional masih terikat akan
tradisi, adat istiadat atau kebiasaan masyarakat yang ada. Masyarakat mempunyai
hak penuh dalam mengatur perekonomian di daerahnya sendiri. Sedangkan pemerintah
hanya sebatas memberikan perlindungan kepada masyarakat dalam bentuk
pertahanan, dan menjaga ketertiban umum. Sistem tersebut biasanya diterapkan di
negara yang kurang maju dan sekarang mulai ditinggalkan.
·
Sistem
ekonomi terpusat
Sistem ini di mana dominasi
pengendalian perekonomian dijalankan oleh pemerintah.
·
Sistem
ekonomi pasar
Sistem ini merupakan sistem ekonomi
di mana seluruh sistem perekonomiannya di dasarkan pada mekanisme pasar.
Sehingga permasalahan tentang apa dan berapa yang harus diproduksi diserahkan
kepada mekanisme pasar.
·
Sistem
ekonomi Campuran.
Sistem ini merupakan penggabungan
dari sistem ekonomi pasar dan terpusat. Pihak swasta dan pemerintah salaing
berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi. Dengan demikian, dalam sistem
perekonomian campuran ada bidang-bidang yang ditangani swasta dan ada
bidang-bidang yang ditangani pemerintah. Sama halnya dengan
sistem ekonomi lainnya, sistem ekonomi campuran juga
memiliki kelebihan dan kekurangan. Akan tetapi, kelebihan dan kekurangannya
tergantung kepada setiap negara dalam mengatur sistem ekonominya tersebut.
D. KONDISI
EKONOMI INDONESIA
Kondisi ekonomi pada awal berdirinya
Republik Indonesia sangat kacau dan sulit. Hal ini disebabkan karena Indonesia
yang baru saja merdeka belum memiliki pemerintahan yang baik, dimana belum ada
pejabat khusus yang bertugas untuk menangani perekonomian Indonesia.Sebagai
negara baru Indonesia belum mempunyai pola dan cara untuk mengatur ekonomi
keuangan. Hal itu diperparah dengan Kondisi keamanan dalam negeri yang tidak
stabil serta Belanda yang masih tetap tidak mau mengakui kemerdekaan
Indonesia.
Selain itu keadaan politik yang
cepat berubah-ubah semakin memperburuk keadaan. Banyak rapat serta kegiatan
penting dilakukan mulai dari penunjukan presiden dan wakilpresiden,
pembentukan partai poitik, pembentukan perdana mentri serta kabinet, bahka
pemindahan ibukota dilakukan pada saat itu.
Perkembangan sistem perekonomian
indonesia sejak republik indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal
17 Agustus 1945 hingga perkembangannya dalam Dekade pembangunan saat ini tidak
sedikit mendapat tantangan baik yang brersumber dari luar negri maupun dari
dalam negri terutama pada saat pemerintah inonesia dikuasai oleh aliran
komunisme di tahun lima puluhan yang telah mengubah sistem perekonomian
indonesia dari sistem perekonomian demokrasi ekonomi sebagaimana tercermin
dalam pasal 33 undang-undang 1945 ke arah sistem perekonomian Etatisme ala
rusia. bagaimanakah akibat yang dirasakan dalam perkembamngan ekonomi di
indonesia. Indonesia menunjukan bahwa pada masa pemerintahan orde lama , regim
yang berkuasa menerapkan sistem ekonomi tertutup dan lebih mengutamakan militer
dari pada kekuatan ekonomi serta kesatuan dan stabilitas nasional ini semua
menyebabkan ekonomi nasional pada masa itu mengalami stagnasi dan sebagai
akibat selanjutnya dari proses pembangunan ekonomi di tanah air pada masa Orde
Lama dan perkembangan pada masa Orde Baru.
E. PEREKONOMIAN
INDONESIA MASA ORDE LAMA
Pada masa ini, sistem ekonomi
Indonesia ditujukan pada pembangunan dalam segala bidang namun dalam
kenyataannya perekonomian Indonesia malah semakin parah karena KKN. Setelah
Kemerdekaan kondisi perekonomian Indonesia sangat buruk, terjadi inflasi yang
sangat tinggi. Dan dalam perkembangan pada masa system ekonomi orde lama
terdiri dari 3 perkembangan masa yaitu :
·
Masa
Pasca Kemerdekaan (1945-1950)
Pada masa awal kemerdekaan keadaan
ekonomi dan keuangan sangat buruk, yang disebabkan oleh :
Inflasi yang sangat tinggi , terjadi inflasi yang sangat tinggi karena ada 3
mata uang yang berlaku di Indonesia yaitu De Javasche Bank, mata uang
pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang.
Panglima AFNEI ( Allied forces for Netherlands east indies ) mengumumkan
berlakunya uang NICA di daerah- daerah yang dikuasai sekutu.
Dan kemudian pada bulan oktober 1946 pemerintah RI mengeluarkan uang kertas
baru yaitu ORI ( Oeang Republic Indonesia ) sebagai pengganti uang jepang.
·
Masa
Demokrasi Liberal (1950-1957)
Masa demokrasi liberal adalah masa dimana dalam politik maupun system
ekonominya menggunakan prinsip-prinsip liberal. Perekonomian diserahkan pada
pasar sesuai teori-teorimazhab klasik yang menyatakan laissez faire laissez passer.
Padahal pengusaha pribumi masih lemah dan belum bisa bersaing dengan pengusaha
nonpribumi, terutama pengusaha Cina. Pada akhirnya sistem ini hanya memperburuk
kondisi perekonomian Indonesia yang baru merdeka.
·
Masa
Demokrasi Terpimpin (1959-1967)
Sebagai akibat dari dekrit presiden 5 Juli 1959, maka Indonesia menjalankan
sistem demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia menjurus pada sistem
etatisme (segala-galanya diatur oleh pemerintah). Dengan sistem ini, diharapkan
akan membawa pada kemakmuran bersama dan persamaan dalam sosial, politik,dan
ekonomi (Mazhab Sosialisme).
Akan tetapi, kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil
pemerintah di masa ini belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia,
antara lain :
·
Devaluasi
yang diumumkan pada 25 Agustus 1959 menurunkan nilai uang sebagai berikut Uang
kertaspecahan Rp 500 menjadi Rp 50, uang kertas pecahan Rp 1000 menjadi Rp 100,
dan semua simpanan di bank yang melebihi 25.000 dibekukan.
·
Pembentukan
Deklarasi Ekonomi (Dekon) untuk mencapai tahap ekonomi sosialis Indonesia
dengan cara terpimpin. Dalam pelaksanaannya justru mengakibatkan stagnasi bagi
perekonomian Indonesia. Bahkan pada 1961-1962 harga barang-baranga naik 400%.
·
Devaluasi
yang dilakukan pada 13 Desember 1965 menjadikan uang senilai Rp 1000 menjadi Rp
1. Sehingga uang rupiah baru mestinya dihargai 1000 kali lipat uang rupiah
lama, tapi di masyarakat uang rupiah baru hanya dihargai 10 kali lipat lebih
tinggi. Maka tindakan pemerintah untuk menekan angka inflasi ini malah
meningkatkan angka inflasi.
Ketika negara kita sudah merdeka,
pada tahun 1945 . Kondisi keadaan perekonomian negara kita sangat buruk, hal
itu disebabkan karena :
·
Inflasi
yang sangat tinggi, hal ini disebabkan karena beredarnya lebih dari satu mata
uang di negara kita yang sangat tidak terkendali. Pada waktu itu, untuk
sementara waktu pemerintah RI menyatakan tiga mata uang yang berlaku di wilayah
RI, yaitu mata uang De Javashe Bank ,mata uang pemerintah Hindia Belanda,dan
mata uang pendudukan Jepang. banyaknya uang yang beredar di negara kita
menyebabkan harga-harga di negara kita menjadi meningkat.
·
Adanya
blockade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945 untuk menutup pintu
perdagangan luar negeri RI.
·
Kas
negara kosong.
·
Ekspliotasi
besar-besaran dimasa penjajahan.
Usaha – Usaha yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan
ekonomi :
·
Bangsa
kita melakukan Program Pinjaman oleh menteri keuangan IR.
·
Upaya
melakukan blokade dengan menawarkan bantuan padi sebanyak 500.000 ton ke india
(karena india merupakan Negara yang mempunyai nasib sama seperti Indonesia yang
pernah di jajah) dan india menyerahkan obat-obatan ke Indonesia.
·
Konferensi
Ekonomi pada bulan februari 1946, yang tujuannya untuk memperoleh kesepakatan
yang bulat ketika menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang mendesar, seperti
masalah produksi, makanan, sandang.
·
Pembentukan
Planning Board (Badan Perancang Ekonomi ) pada tanggal 19 januari 1947.
Upaya- upaya tersebut tahun ke tahun
terus dilakukan untuk merubah perekonomian Indonesia sedikit demi sedikit . Dan
Pada saat Demokrasi Terpimpin sekitar tahun 1959-1967 . Sebagai akibat dari
dekrit Presiden 5 Juli 1959 Indonesia menjalankan sistem demokrasi terpimpin
yang isinya segala sesuatu baik stuktur ekonomi indonesia diatur sepenuhnya
oleh pemerintah. Hal ini di lakukan agar dapat membawa kemakmuran masyarakat
indonesia . akan tetapi, kebijakan ini blum dapat memperbaiki keadaan
kondisi di negara ini. hal ini di lihat ketika pemerintah menjadikan uang Rp
1.000 menjadi Rp. 1 Sehingga uang rupiah baru mestinya dihargai 1000 kali lipat
uang rupiah lama, tapi di masyarakat uang rupiah baru hanya dihargai 10 kali
lipat lebih tinggi. Maka tindakan pemerintah untuk menekan angka inflasi ini
malah meningkatkan angka inflasi.
F. PEREKONOMIAN
INDONESIA PADA MASA ORDE BARU
Di awal orde baru, ketika soeharto
menjabat menjadi presiden RI ssat ini kondisi perekonomian di indonesia sangat
buruk, tingkat inflasi yang terjadi pada negara kita mencapai 650 % pertahun.
Soeharto saai itu menambahkan langkah yang telah di lakukan sebelumnya oleh
Soekarno. dan ternyata Soeharto berhasil menekan inflasi dari 650 % menjadi
dibawah 15% dalam waktu kurang dari dua tahum. untuk meneka inflasi yang begitu
tinngi, soeharto melakukan hal yang jauh berbeda dengan presiden
sebelumnya , beliau embuat anggaran, menerbitkan sektor penbankan,
mengembalikan sektor ekonomi dan merangkul negara-neraga barat untuk menarik
modal.
Di sampig itu soeharto pada tahun
1970-an juga menggenjot penambangan minyak dan pertambangan. Sehingga
pendapatan negara dari migas meningkat . Dari 0,6 % miliar pada tahun 1973 dan
sekarang mencapai 10,6% miliar pada tahun 1980. Puncaknya kebijakan tersebut
adalah ketiaka penghasilan dari migas sama dengan 80% hasil eksport indonesia.
Dengan kebijakan itu, indonesia bisa maju dalam pembangunan di bawah
pemerintahan orde baru. Menghadapi perekonomian yang sedemikian rupa,
pemerintah peralihan menetapkan beberapa langkah perioritas kebijakan ekonomi
sebagai berikut :
·
Memerangi
inflasi
·
Mencukupkan
stok cadangan bahan pangan terutama beras
·
Merehabilitasi
prasarana perekonomian
·
Meningkatkan
ekspor
·
Menyediakan/menciptakan
lapangan kerja
·
Mengundang
kembali investor asing
G. PEMERINTAHAN
TRANSISI (era Presiden B.J. Habibie)
Krisis ekonomi mempunyai dampak yang
sangat memprihatinkan terhadap peningkatan pengangguran, baik di perkotaan
maupun di pedesaan, daya beli masyarakat menurun, pendidikan dan kesehatan
merosot serta jumlah penduduk miskin bertambah oleh karena itu muncul kebijakan
Jaring Pengaman Sosial (social safety net). Yang menyebabkan suatu prestasi
yang mengagumkan yakni nilai tukar rupiah dari 16.000 menjadi 6.000 rupiah.
H. PEMERINTAHAN
REFORMASI (era Presiden K.H. Abdurrahman Wahid)
Terjadi banyak keanehan dan tidak
terdapat kebijakan perekonomian.Pada masa Gus Dur, rating kredit Indonesia
mengalami fluktuasi, dari peringkat CCC turun menjadi DDD lalu naik kembali ke
CCC. Salah satu penyebab utamanya adalah imbas dari krisis moneter pada 1998
yang masih terbawa hingga pemerintahannya.
I. MASA REFORMASI (1998-sekarang)
Pada masa reformasi ini perekonomian
indoensia ditandai dengan krisis monoter yang berlanjut menjadi krisis ekonomi
yang sampai saat ini belum menunjukkan tanda-tanda kea rah pemulihan. Walaupun
ada pertumbuhan ekonomi sekitar 6% untuk tahun 1997 dan 5,5% untuk tahun 1998
dimana inflasi sudah duperhitungkan namun laju inflasi masih cukup tinggi yaitu
sekitar 100%. Pada tahun 1998 hampir seluruh sector mengalami pertumbuhan negatif,
hal ini berebeda dengan kondisi ekonomi tahun 1999.
J. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA
Adapun faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonom Indonesia, secara umum adalah :
·
Faktor
produksi
·
Faktor
investasi
·
Faktor
perdagangan luar negeri dan neraca pembayaran
·
Faktor
kebijakan moneter dan inflasi
·
Faktor
keuangan negara
K. PERUBAHAN
STRUKTUR EKONOMI INDONESIA
Chenery mengatakan bahwa perubahan
struktur ekonomi disebut sebagai transformasi struktur yang diartikan sebagai
suatu rangkaian perubahan yang saling terkait satu sama lain dalam komposisi agregat
demand (AD), ekspor-impor (X-M). Agregat supplay (AS) yang merupakan
produksi dan penggunaan faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja dan modal
guna mendukung proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang berlanjut
(Tambunan, 2003).
Ada dua teori utama yang umum
digunakan dalam menganalisis perubahan struktur ekonomi, yakni dari Arthur
Lewis tentang teori migrasi dan hoilis chenery tentang teori transportasi
struktural. Teori Lewis pada dasarnya membahas proses pembangunan ekonomi yang
terjadi di daerah pedesaan dan daerah perkotaan. Dalamnya Lewis mengasumsikan
bahwa perekonomian suatu negara pada dasarnya terbagi menjadi dua yaitu
perekonomian tradisional di pedesaan yang didominasi sector pertanian dan
perekonomian modern di perkotaan dengan industri sebagai sector utama. Karana
perekonomiannya masih bersifat tradisional dan sub sistem, dan pertumbuhan
penduduk yang tinggi maka terjadi kelebihan supplay tenaga kerja.
L. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA
Berdasarkan tinjauan makro-sektoral
perekonomian suatu negara dapat berstruktur agraris (agricultural),
industri (industrial), niaga (commercial) hal ini tergantung pada
sector apa/mana yang dapat menjadi tulang punggung perekonomian negara yang
bersangkuatan.Pergeseran struktur ekonomi secara makro-sektoral senada dengan
pergeserannya secara keuangan (spasial). Ditinjau dari sudut pandang
keuangan (spasial), struktur perekonomian telah bergeser dari struktur
pedesaan menjadi struktur perkotaan modern.
Struktur perekonomian indoensia
sejak awal orde baru hingga pertengahan dasa warsa 1980-an berstruktur etatis
dimana pemerintah atau negara dengan BUMN dan BUMD sebagai perpanjangan
tangannya merupakan pelaku utama perekonomian Indonesia. Baru mulai pertengahan
dasa warsa 1990-an peran pemerintah dalam perekonomian berangsur-angsur
dikurangi, yaitu sesudah secara eksplisit dituangkan melalui GBHN 1988/1989
mengundang kalangan swasta untuk berperan lebih besar dalam perekonomian
nasional. Struktur ekonomi dapat pula dilihat berdasarkan tinjauan birokrasi
pengambilan keputusan. Berdasarkan tinjauan birokrasi pengambilan keputusannya
dapat dikatakan bahwa struktur perekonomian selama era pembangunan jangka
panjang tahap pertama adalah sentralistis. Dalam struktur ekonomi yang
sentralistik, pembuatan keputusan (decision-making) lebih banyak
ditetapkan pemerintah pusat atau kalangan atas pemerintah (bottom-up).
M. UPAYA
PERBAIKAN EKONOMI
Upaya perbaikan terus dilakukan
yaitu dengan mengadakan perencanaan Pembangunan Ekonimi. Perencanaan ini
bermakna sangat kompleks apa lagi disertai dengan istilah pembangunan. Y. Dior
dalam bukunya “The Planing Process” mengatakan bahwa perecanaan adalah suatu
proses penyiapan seperangkat keputusan untuk dilaksanakan pada waktu yang akan
datang yang diarahkan pada pencapaian sasaran tertentu.
Perencanaan mempunyai unsur-unsur sebagai berikut :
·
Berhubungan
dengan hari depan
·
Menyusun
seperangkat kegiatan secara sistematis
·
Dirancang
untuk mencapai tujuan tertentu
Upaya-upaya yang telah dan sedang
dilakukan tersebut adalah :
·
Perencanaan
Pembangunan di Indonesia
·
Plan
Mengatur Ekonomi Indonesia
·
Rencana
Kasimo
·
Rencana
Urgensi Perkembangan Industri
·
Kebijakan
Pangan
·
Swasembada
Pangan dalam Pembangunan
·
Panca
Usaha Tani
BAB II
PENUTUP
KESIMPULAN
Sistem Ekonomi adalah sistem yang
digunakan oleh suatu negara untuk mengatur sumber dayanya baik kepada individu
atau organisasi yang ada di negara tersebut. Sebuah perbedaan yang mendasar
antara sistem ekonomi yang satu dengan yang lain terletak pada bagaimana cara
sistem ekonomi itu dalam mengatur faktor produksinya. Sedangkan dalam sistem
lainnya, faktor-faktor tersebut dipegang oleh pemerintah.Selain faktor
produksi, sistem ekonomi juga bisa dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur
produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana memberi hak penuh kepada
pemerintahan untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi.
SARAN
1. Sistem
ekonomi di indonesia harus bisa mensejahterahkan rakyat
2. Indonesia
tidak perlu berkiblat ke negara barat
DAFTAR PUSTAKA
https://www.jurnal.id/id/blog/2017/pengertian-fungsi-dan-macam-macam-sistem-ekonomi
https://ghinaislamia.wordpress.com/2015/03/30/macam-macam-sistem-ekonomi-didunia/
https://wennyekaputri.wordpress.com/2014/05/28/perkembangan-sistem-perekonomian-indonesia/
Posting Komentar