BAB I
PENDAHULUAN
Selama hampir setengah abad,
perhatian utama masyarakat perekonomian dunia tertuju pada cara-cara untuk
mempercepat tingkat pertumbuhan pendapatan nasional. Para ekonom dan politisi
dari semua negara, baik negara-negara kaya maupun miskin, yang menganut sistem
kapitalis, sosialis maupun campuran, semuanya sangat mendambakan dan
menomorsatukan pertumbuhan ekonomi (economic growth). Pada setiap akhir tahun,
masing-masing negara selalu mengumpulkan data-data statistiknya yang berkenaan dengan
tingkat pertumbuhan GNP relatifnya, dan dengan penuh harap mereka menantikan
munculnya angka-angka pertumbuhan yang membesarkan hati. “Pengejaran
pertumbuhan” merupakan tema sentral dalam kehidupan ekonomi semua negara di
dunia dewasa ini. Seperti kita telah ketahui, berhasil-tidaknya program-program
pembangunan di negara-negara dunia ketiga sering dinilai berdasarkan
tinggi-rendahnya tingkat pertumbuhan output dan pendapatan nasional.
Mengingat konsep pertumbuhan
ekonomi sebagai tolok ukur penilaian pertumbuhan ekonomi nasional sudah
terlanjur diyakini serta diterapkan secara luas, maka kita tidak boleh
ketinggalan dan mau tidak mau juga harus berusaha mempelajari hakekat dan
sumber-sumber pertumbuhan ekonomi tersebut. Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
memiliki definisi yang berbeda, yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan
output per kapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi
tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Dengan
demikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya makin tinggi pula
kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain yaitu
distribusi pendapatan. Sedangkan pembangunan ekonomi ialah usaha meningkatkan
pendapatan per kapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi
ekonomi riil melalui penanaman modal, penggunaan teknologi, penambahan
pengetahuan, peningkatan ketrampilan, penambahan kemampuan berorganisasi dan
manajemen.
BAB II
PEMBAHASAN
I DEFINISI PERTUMBUHAN EKONOMI
Pertumbuhan ekonomi adalah
proses dimana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan
nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi
pertumbuhan output riil. Definisi pertumbuhan ekonomi yang lain adalah
bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan output perkapita.
Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output
riil per orang.Dengan kata lain pertumbuhan ekonomi dapat diartikan
juga sebagai proses kenaikkan kapasitas produksi suatu perekonomian yang
diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.
Perbedaan Pembangunan Ekonomi dengan
Pertumbuhan Ekonomi
1. Pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan
hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam
struktur perekonomian.
2. Pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat
kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output
produksi yang dihasilkan
Persamaan Pembangunan Ekonomi dengan
Pertumbuhan Ekonomi
1.Kedua-duanya
merupakan kecenderungan di bidang ekonomi
2.Pokok
permasalahan akhir adalah besarnya pendapatan per kapita.
3.Kedua-duanya
menjadi tanggung jawab pemerintah dan memerlukan dukungan rakyat.
4.Kedua-duanya
berdampak kepada kesejahteraan rakyat
UKURAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Apakah alat yang bisa
digunakan untuk mengetahui adanya pertumbuhan ekonomi suatu negara? Menurut M.
Suparko dan Maria R. Suparko ada beberapa macam alat yang dapat digunakan untuk
mengukur pertumbuhan ekonomi yaitu :
1.Produk
Domestik Bruto
PDB adalah jumlah barang dan
jasa akhir yang dihasilkan dalam harga pasar. Kelemahan PDB sebagai ukuran
pertumbuhan ekonomi adalah sifatnya yang global dan tidak mencerminkan
kesejahteraan penduduk.
2.PDB
per Kapita atau Pendapatan Perkapita
PDB per kapita merupakan
ukuran yang elbih tepat karean telah memperhitungkan jumlah penduduk. Jadi
ukuran pendapatn perkapita dapat diketahui dengan membagi PDB dengan jumlah
penduduk.
3.Pendapatan
Per jam Kerja
Suatu negara dapat dikatakan
lebih maju dibandingkan negara lain bila mempunyai tingkat pendapatan atau upah
per jam kerja yang lebih tinggi daripada upah per jam kerja di negara lain
untuk jenis pekerjaan yang sama.
II. PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KENAIKAN
PRODUKTIVITAS
Sementara negara-negara miskin
berpenduduk padat dan banyak hidup pada taraf batas hidup dan mengalami
kesulitan menaikkannya, beberapa negara maju seperti Amerika Serikat dan
Kanada, negara-negara Eropa Barat, Australia, Selandia Baru, dan Jepang
menikmati taraf hidup tinggi dan terus bertambah.Pertambahan penduduk berarti
pertambahan tenaga kerja serta berlakunya hukum Pertambahan Hasil yang
Berkurang mengakibatkan kenaikan output semakin kecil, penurunan produk
rata-rata serta penurunan taraf hidup. Sebaliknya kenaikan jumlah barang-barang
kapital, kemajuan teknologi, serta kenaikan kualitas dan keterampilan tenaga
kerja cenderung mengimbangi berlakunya hukum Pertambahan Hasil yang Berkurang.
Penyebab rendahnya pendapatan di negara-negara sedang berkembang adalah
berlakunya hukum penambahan hasil yang semakin berkurang akibat pertambahan
penduduk sangat cepat, sementara tak ada kekuatan yang mendorong pertumbuhan
ekonomi berupa pertambahan kuantitas dan kualitas sumber alam, kapital, dan
kemajuan teknologi.
III. PERMINTAAN AGREGRATIF DAN
PERTUMBUHAN EKONOMI
Permintaan agregat adalah seluruh permintaan terhadap barang dan jasa
yang terjadi dalam suatu perekonomian, baik dari dalam maupun dari luar negri.
Dalam menganalisis permintaan agregat, dua ekonom terkenal yaitu Keynes
dan Pigou mempunyai pendapat yang berbeda.
Menurut Keynes, apabila terjadi perubahan
harga, maka jumlah yang beredar riil (Ms/P) akan berubah, akibatnya terjadi
perubahan pada tingkat bunga (i). Selanjutnya perubahan tingkat bunga tersebut
akan mempengaruhi investasi (I) yang pada akhirnya akan mempengaruhi pendapat
nasional.
Sedangkan menurut Pigou, apabila terjadi perubahan harga dalam
perekonomian masyarakat akan merasa saldo kas rill (real cash balance) meraka
berubah, yang yang selanjutnya akan mempengruhi konsumsimasyarakat tersebut.
Perubahan konsumsi akan mengakibatkan perubahan pada pendapatan nasional.
Jadi pada intinya, perbedaan pendapat kedua ekonom tersebut terletak
pada perubahan variabel-variabel ekonomi akibat adanya perubahan harga. Yang
tentunya sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara.
IV. TEORI DAN MODEL PERTUMBUHAN
EKONOMI
Dalam zaman ahli ekonomi
klasik, seperti Adam Smith dalam buku karangannya yang berjudul An Inguiry into
the Nature and Causes of the Wealt Nations, menganalisis sebab berlakunya
pertumbuhan ekonomi dan faktor yang menentukan
pertumbuhan ekonomi. Setelah Adam Smith, beberapa ahli ekonomi klasik lainnya
seperti Ricardo, Malthus, Stuart Mill, juga membahas masalah perkembangan
ekonomi .
A. Teori Inovasi Schum
Peter
Pada teori ini menekankan pada
faktor inovasi enterpreneur sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi
kapitalilstik.Dinamika persaingan akan mendorong hal ini.yang berarti
pertumbuhan suatu negara ditentukan oleh adanya proses inovasi – inovasi yang
dilakukan oleh para pengusaha .tanpa adanya inovasi, tidak ada pertumbuhan
ekonomi.
B. Model Pertumbuhan
Harrot-Domar
Teori ini menekankan konsep
tingkat pertumbuhan natural.Selain kuantitas faktor produksi tenaga kerja
diperhitungkan juga kenaikan efisiensi karena pendidikan dan latihan.Model ini
dapat menentukan berapa besarnya tabungan atau investasi yang diperlukan untuk
memelihar tingkat laju pertumbuhan ekonomi natural yaitu angka laju pertumbuhan
ekonomi natural dikalikan dengan nisbah kapital-output.
C. Model Input-Output Leontief.
Model ini merupakan gambaran
menyeluruh tentang aliran dan hubungan antarindustri. Dengan menggunakan tabel
ini maka perencanaan pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan secara konsisten
karena dapat diketahui gambaran hubungan aliran input-output antarindustri.
Hubungan tersebut diukur dengan koefisien input-output dan dalam jangka
pendek/menengah dianggap konstan tak berubah .
D. Model Pertumbuhan
Lewis
Model ini merupakan model yang
khusus menerangkan kasus negara sedang
berkembang banyak (padat)penduduknya. Tekanannya adalah pada
perpindahan kelebihan penduduk disektor pertanian ke sektor modern kapitalis
industri yang dibiayai dari surplus keuntungan.
E. Model Pertumbuhan
Ekonomi Rostow
Model ini menekankan
tinjauannya pada sejarah tahap-tahap pertumbuhan ekonomi
serta ciri dan syarat masing-masing. Tahap-tahap tersebut adalah tahap
masyarakat tradisional, tahap prasyarat lepas landas, tahap lepas landas, tahap gerakan ke arah kedewasaan, dan akhirnya tahap konsimsi tinggi.
Menurut
Rostow, masyarakat tradisional adalah masyarakat yang fungsi produksinya
terbatas yang ditandai oleh cara produksi yang relatif masih primitif dan cara
hidup masyarakat yang masih sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang kurang
rasional, tetapi kebiasaan tersebut telah turun-temurun.
Tahap
masyarakat tradisional, dengan karakteristiknya :
1.
Pertanian
padat tenaga kerja.
2.
Belum
mengenal ilmu pengetahuan dan teknologi (era newton).
3.
Ekonomi mata
pencaharian.
4.
Hasil-hasil
tidak disimpan atau diperdagangkan.
5.
Adanya
sistem barter.
Masyarakat
pra kondisi untuk periode lepas landas (the preconditions fot take-off)
Tahap
prasyarat tinggal landas ini didefinisikan Rostow sebagai suatu masa transisi
dimana masyarakat mempersiapkan dirinya untuk mencapai pertumbuhan atas
kekuatan sendiri (self-sustained growth).
Tahap
pembentukan prasyarat tinggal landas ditandai dengan :
·
Pendirian
industri-industri pertambangan;
·
Peningkatan
penggunaan modal dalam pertanian;
·
Perlunya
pendanaan asing;
·
Tabungan dan
investasi meningkat;
·
Terdapat
lembaga dan organisasi tingkat nasional;
·
Adanya
elit-elit baru;
·
Perubahan
seringkali dipicu oleh gangguan dari luar.
Tahap
tinggal landas (the take off)
Terjadi
perubahan yang drastis dalam masyarakat seperti revolusi politik, terciptanya
kemajuan yang pesat dalam inovasi, atau berupa terbukanya pasar-pasar baru.
Sebagai akibat dari perubahan-perubahan tersebut secara teratur akan tercipta
inovasi-inovasi dan peningkatan investasi.
Rostow
mengemukakan 3 ciri utama dari negara-negara yang sudah mencapai masa tinggal
landas yaitu:
·
Terjadinya
kenaikan investasi produktif dari 5 persen atau kurang menjadi 10% dari Produk
Nasional Bersih (Net National Product NNP).
·
Terjadinya
perkembangan satu atau beberapa Sektor industri dengan tingkat pertumbuhan yang
sangat tinggi (leading sectors).
·
Terciptanya
suatu kerangka dasar politik, sosial, dan kelembagaan yang bisa menciptakan
perkembangan sektor modern dan eksternalitas ekonomi yang bisa menyebabkan
pertumbuhan ekonomi terus terjadi.
Empat faktor
penting yang harus diperhatikan dalam menciptakan sektor pemimpin yaitu:
·
Harus ada
kemungkinan untuk perluasan pasar bagi barang-barang yang diproduksi yang
mempunyai kemungkinan untuk berkembang dengan cepat.
·
Dalam sektor
tersebut harus dikembangkan teknik produksi yang modern dan kapasitas produksi
harus bisa diperluas.
·
Harus
tercipta tabungan dalam masyarakat dan para pengusaha harus menanamkan kembali
keuntungannya untuk membiayai pembangunan sektor pemimpin.
·
Pembangunan
dan transformasi teknologi sektor pemimpin haruslah bisa menciptakan kebutuhan
akan adanya perluasan kapasitas dan modernisasi sektor-sektor lain.
Tahap
tinggal landas yaitu ditandai dengan :
1. Industrialisasi meningkat;
2. Tabungan dan investasi semakin meningkat
3. Peningkatan pertumbuhan regional
4. Tenaga kerja di sektor pertanian menurun
5. Stimulus ekonomi berupa revolusi politik
6. Inovasi teknologi
7. Perubahan ekonomi internasional
8. Laju investasi dan tabungan meningkat 5 – 10% dari
pendapatan nasional
9. Sektor usaha pengolahan (manufaktur)
10. Pengaturan kelembagaan (misalnya sistem perbankan)
Tahap Menuju
Kekedewasaan (the drive to maturity)
Tahap menuju
kedewasaan diartikan Rostow sebagai masa dimana masyarakat sudah secara efektif
menggunakan teknologi modern pada hampir semua kegiatan produksi. Pada tahap
ini sektor-sektor pemimpin baru akan muncul menggantikan sektor-sektor pemimpin
lama yang akan mengalami kemunduran. Sektor-sektor pemimpin baru ini coraknya
ditentukan oleh perkembangan teknologi, kekayaan alam, sifat-sifat dari tahap
lepas landas yang terjadi, dan juga oleh kebijaksanaan pemerintah.
Tahap
pergerakan menuju kematangan ekonomi ciri-cirinya:
1. Pertumbuhan ekonomi berkelanjutan
2. Diversifikasi industri
3. Penggunaan teknologi secara meluas
4. Pembangunan di sektor-sektor baru
5. Investasi dan tabungan meningkat 10 – 20 % dari
pendapatan nasional.
Tahap era
konsumsi-massal tingkat tinggi (the age of high mass-consumption)
Dalam hal
prekondisi untuk meningkatkan ekonomi suatu negara, penekanannya terdapat pada
keseluruhan proses di mana masyarakat berkembang dari suatu tahap ke tahap yang
lain.
Tahap era
konsumsi-massal tingkat tinggi dengan:
·
Proporsi
ketenagakerjaan yang tinggi di bidang jasa;
·
Meluasnya
konsumsi atas barang-barang yang tahan lama dan jasa;
·
Peningkatan
atas belanja jasa-jasa kemakmuran
Faktor-faktor
pertumbuhan ekonomi
·
Faktor
sumber daya manusia
·
Faktor
sumber daya alam
·
Faktor ilmu
pengetahuan dan teknologi
·
Faktor
budaya
·
Sumber daya
modal
V. NEGARA BERKEMBANG DAN
FAKTOR PERTUMBUHANNYA
A. Ciri-ciri negara
sedang berkembang
1. Tingkat
pendapatan rendah,sekitar US$300 perkapita per tahun.
2. Jumlah
penduduknya banyak dan padat perkilo meter perseginya.
3. Tingkat
pendidikan rakyatnya rendah dengan tingkat buta aksara tinggi.
4. Sebagian
rakyatnya bekerja disektor pertanian pangan secara
tak produktif,sementara
hanya sebagian kecil rakyatnya bekerja disektor industri. Produktifitas
kerjanya rendah.
5. Kuantitas
sumber-sumber alamnya sedikit serta kualitasnya
rendah. Kalau mempunyai sumber-sumber alam yang
memadai namun belum diolah atau belum dimanfaatkan.
6. Mesin-mesin
produksi serta barang-barang kapital yang dimiliki dan digunakan hanya kecil
atau sedikit jumlahnya.
7. Sebagian
besar dari mereka merupakan negara-negara baru diproklamasikan kemerdekaannya
dari penjajahan kira-kira satu atau dua dekade.
Contoh negara
berkembang adalah indonesia pada pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk keseluruhan tahun
2012 dan 2013 masing-masing diprakirakan tumbuh pada kisaran 6,1 - 6,5 persen
dengan kecenderungan di tengah 6,3 persen. Sementara 2013 antara 6,3 - 6,7
persen.
Jakarta
(ANTARA News) - Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi sampai akhir
tahun mencapai 6,3 persen didukung peningkatan ekonomi domestik yang tetap
tinggi.
"Ekonomi Indonesia untuk keseluruhan tahun
2012 dan 2013 masing-masing diprakirakan tumbuh pada kisaran 6,1 - 6,5 persen
dengan kecenderungan di tengah 6,3 persen. Sementara 2013 antara 6,3 - 6,7
persen," kata Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution.
Dewan Gubernur menilai perekonomian domestik
masih tumbuh cukup baik walaupun tidak setinggi prakiraan semula. Pertumbuhan
ekonomi Indonesia pada triwulan III-2012 diprakirakan sebesar 6,3 persen, lebih
rendah dari prakiraan sebelumnya akibat penurunan kerja sektor internal, Meskipun
konsumsi dan investasi yang berorientasi permintaan domestik tetap tumbuh
tinggi, penurunan ekspor telah berdampak pada penurunan produksi dan investasi
yang berorientasi ekspor. Ke
depan, pertumbuhan ekonomi masih akan ditopang oleh permintaan domestik yang
cukup kuat dan potensi membaiknya ekspor meskipun masih dibayangi oleh
ketidakpastian perekonomian global. Hal
tersebut juga didukung oleh masih cukup kuatnya sumber pertumbuhan ekonomi
daerah, khususnya di Kawasan Timur Indonesia (KTI) dan Jawa. Bank Indonesia akan terus mencermati dinamika
perekonomian dan pasar keuangan global serta dampaknya pada perekonomian
domestik. Fokus kebijakan tetap diarahkan untuk menjaga keseimbangan eksternal
dengan tetap mendukung pertumbuhan ekonomi domestik. Berbagai
kebijakan yang telah dilakukan akan terus dievaluasi dan disesuaikan dengan
dinamika perekonomian tersebut. Bank Indonesia juga akan terus memperkuat
koordinasi dengan Pemerintah dalam mengelola permintaan domestik dan perbaikan
neraca pembayaran agar tetap sejalan dengan upaya menjaga kestabilan ekonomi
makro dan kesinambungan pertumbuhan ekonomi nasional.
B. Transisi kependudukan
Yang mencerminkan kenaikan taraf
hidup rakyat di suatu negara adalah besarnya tabungan dan akumulasi kapital dan
laju pertumbuhan penduduknya. Laju pertumbuhan yang sangat cepat di banyak
negara sedang berkembang nampaknya disebabkan oleh fase atau tahap transisi
demografi yang dialaminya. Negara-negara sedang berkembang mengalami fase
transisi demografi di mana angka kelahiran masih tinggi sementara angka
kematian telah menurun. Kedua hal ini disebabkan karena kemajuan pelayanan
kesehatan yang menurun angka kematian balita dan angka tahun harapan hidup. Ini
terjadi pada fase kedua dan ketiga dalam proses kependudukan. Umumnya ada empat
tahap dalam proses transisi, yaitu:
Tahap 1:
Masyarakat pra-industri, di
mana angka kelahiran tinggi dan angka kematian tinggi menghasilkan laju pertambahan
penduduk rendah;
Tahap 2:
Tahap pembangunan awal, di
mana kemajuan dan pelayanan kesehatan yang lebih baik menghasilkan penurunan
angka kelahiran tak terpengaruh karena jumlah penduduk naik.
Tahap 3:
Tahap pembangunan lanjut, di
mana terjadi penurunan angka kematian balita, urbanisasi, dan kemajuan
pendidikan mendorong banyak pasangan muda berumah tangga menginginkan jumlah
anak lebih sedikit hingga menurunkan angka kelahiran. Pada tahap ini laju
pertambahan penduduk mungkin masih tinggi tetapi sudah mulai menurun;
Tahap 4:
Kemantapan dan stabil, di mana
pasangan-pasangan berumah tangga melaksanakan pembatasan kelahiran dan mereka
cenderung bekerja di luar rumah. Banyaknya anak cenderung hanya 2 atau 3 saja
hingga angka pertambahan neto penduduk sangat rendah atau bahkan mendekati nol.
C. Faktor penggerak pertumbuhan ekonomi
Dua hal esensial harus
dilakukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi adalah, pertama sumber-sumber yang
harus digunakan secara lebih efisien. Ini berarti tak boleh ada sumber-sumber
menganggur dan alokasi penggunaannya kurang efisien. Yang kedua, penawaran
atau jumlah sumber-sumber atau elemen-elemen pertumbuhan tersebut haruslah
diusahakan pertambahannya. Elemen-elemen yang memacu pertumbuhan ekonomi
tersebut adalah sebagai berikut :
1.Sumber-sumber Alam
Elemen ini meliputi luasnya
tanah, sumber mineral dan tambang, iklim, dan lain-lain. Beberapa negara sedang
berkembang sangat miskin akan sumber-sumber alam, sedikitnya sumber-sumber alam
yang dimiliki merupakan kendala cukup serius.
Dibandingkan dengan sedikitnya kuantitas serta rendahnya persediaan kapital dan
sumber tenaga manusia maka kendala sumber alam lebih serius.
2.Sumber-sumber Tenaga Kerja
Masalah di bidang sumber daya
manusia yang dihadapi oleh negara-negara sedang berkambang pada umumnya adalah
terlalu banyaknya jumlah penduduk, pendayagunaannya rendah, dan kualitas
sumber-sumber daya tenaga kerja sangat rendah.sumber tenaga kerja
juga faktor yang sangat berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi ,cepat lambatnya
pertumbuhan ekonomi tergantung sejauh mana sumber daya manusianya selaku subyek
penggerak memiliki kompetensi yang memadai untuk melakukan peningkatan
pertumbuhan ekonomi.
3.Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola
kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin
canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian
aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada
percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
4.Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak
tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat
berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat
juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan
diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya.
Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap
anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
5.Sumber
Daya Modal
Sumber
daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas
IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan
dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat
meningkatkan produktivitas.
D. Peranan penting
pemerintah dalam pertumbuhan ekonomi
1. Beberapa negara sedang berkembang mengalami ketidak stabilan sosial,
politik, dan ekonomi. Ini merupakan sumber yang menghalangi pertumbuhan
ekonomi. Adanya pemerintah yang kuat dan berwibawa menjamin terciptanya
keamanan dan ketertiban hukum serta persatuan dan perdamaian di dalam negeri.
Ini sangat diperlukan bagi terciptanya iklim bekerja dan berusaha yang
merupakan motor pertumbuhan ekonomi.
2. Ketidakmampuan atau kelemahan sektor
swasta melaksanakan fungsi entreprenurial yang bersedia dan mampu mengadakan
akumulasi kapital dan mengambil inisiatif mengadakan investasi yang diperlukan
untuk memonitori proses pertumbuhan.
3. Pertumbuhan ekonomi merupakan hasil akumulasi kapital dan investasi yang
dilakukan terutama oleh sektor swasta yang dapat menaikkan produktivitas
perekonomian. Hal ini tidak dapat dicapai atau terwujud bila tidak didukung
oleh adanya barang-barang dan pelayanan jasa sosial seperti sanitasi dan
program pelayanan kesehatan dasar masyarakat, pendidikan,
irigasi, penyediaan jalan dan jembatan serta fasilitas komunikasi,
program-program latihan dan keterampilan, dan program lainnya yang memberikan
manfaat kepada masyarakat.
4. Rendahnya
tabungan-investasi masyarakat (sektor swasta) merupakan pusat
atau faktor penyebab timbulnya dilema kemiskinan yang menghambat pertumbuhan
ekonomi. Seperti telah diketahui hal ini karena rendahnya tingkat pendapatan
dan karena adanya efek demonstrasi meniru tingkat konsumsi di negara-negara
maju oleh kelompok kaya yang sesungguhnya biasa menabung.
5. Hambatan sosial utama dalam menaikkan taraf hidup masyarakat adalah jumlah
penduduk yang sangat besar dan laju pertumbuhannya yang sangat cepat. Program
pemerintahlah yang mampu secara intensif menurunkan laju pertambahan penduduk
yang cepat lewat program keluarga berencana dan melaksanakan program-program
pembangunan pertanian atau daerah pedesaan yang bisa mengerem atau memperlambat
arus urbanisasi penduduk pedesaan menuju ke kota-kota besar dan mengakibatkan
masalah-masalah social, politis, dan ekonomi.
6. Pemerintah dapat menciptakan semangat atau spirit untuk mendorong
pencapaian pertumbuhan ekonomi yang cepat dan tidak hanya memerlukan
pengembangan faktor penawaran saja, yang menaikkan kapasitas produksi
masyarakat, yaitu sumber-sumber alam dan manusia, kapital, dan
teknologi; tetapi juga faktor permintaan luar negeri. Tanpa kenaikkan
potensi produksi tidak dapat direalisasikan.
E. Strategi pertumbuhan
ekonomi
1.Industrialisasi Versus Pembangunan Pertanian
Pembangunan pertanian bersifat
menggunakan teknologi padat tenaga kerja dan secara relatif menggunakan sedikit
kapital; meskipun dalam investasi pada pembuatan jalan, saluran dan fasilitas
pengairan, dan pengembangan teknologinya. Kenaikan produktivitas sektor
pertanian memungkinkan perekonomian dengan menggunakan tenaga kerja lebih
sedikit menghasilkan kuantitas output bahan makanan yang sama. Dengan demikian
sebagian dari tenaga kerja dapat dipindahkan ke sektor industri tanpa
menurunkan output sector pertanian. Di samping itu pembangunan atau kenaikkan
produktivitas dan output total sektor pertanian akan menaikan pendapatan di
sektor tersebut.
2.Strategi Impor Versus Promosi Ekspor
Stategi industrialisasi via
substitusi impor pada dasarnya dilakukan dengan membangun industri yang menghasilkan
barang-barang yang semula diimpor. Alternatif kebijakan lain adalah strategi
industrialisasi via promosi ekspor. Kebijakan ini menekankan pada
industrialisasi pada sektor-sektor atau kegiatan produksi dalam negeri yang
mempunyai keunggulan komparatif hingga dapat memproduksinya dengan biaya rendah
dan bersaing dengan menjualnya di pasar internasional. Strategi ini secara
relatif lebih sukar dilaksanakan karena menuntut kerja keras agar bisa bersaing
di pasar internasional.
3.Perlunya Disertivikasi
Usaha mengadakan disertivikasi
bagi negara-negara pengekspor utama minyak dan gas bumi merupakan upaya
mempertahankan atau menstabilkan penerimaan devisanya.
VI. ASPEK HUBUNGAN EKONOMI INTERNASIONAL DALAM PERTUMBUHAN
EKONOMI
A. Perluasan Perdagangan
Negara-negara maju telah
berkembang merupakan sumber atau pensupplai barang-barang kapital. Di samping
itu mereka juga merupakan pasar yang luas dan cukup besar yang membeli ekspor
hasil-hasil pertanian, pertambangan, bahan mentah, ataupun barang-barang manufaktur
oleh negara-negara sedang berkembang. Penurunan harga di pasar dunia akan
bahan-bahan mentah produk pertanian ataupun hasil pertambangan akan sama
seperti halnya turunnya harga minyak bumi ataupun harga tembaga di pasaran
internasional.
B. Aliran Penanaman Modal (Investasi)
Asing
Aliran kapital atau investasi
asing dari luar negeri baik oleh sector pemerintah maupun swasta asing dapat
merupakan suplemen atau pelengkap bagi usaha pemecahan lingkaran setan
kemiskinan. Penanaman modal asing banyak bergerak di sektor eksplorasi sumber
alam berupa pertambangan, kehutanan, perikanan, dan juga di sektor
manufacturing. Swasta asing yang melakukan investasi umumnya merupakan
perusahaan besar multinasional.
C.Bantuan Luar Negeri Berupa
Hadiah dan Pinjaman
Bantuan asing bisa diberikan
secara langsung atau melalui lembaga keuangan internasional. Contoh bantuan
langsung berupa hadiah atau pinjaman yang diberikan oleh US-AID (United State
Agency for International Development), suatu lembaga bantuan luar negeri pemerintah
Amerika Serikat, atau dari badan-badan luar negeri yang serupa dari
negara-negara maju telah berkembang lainnya.
Manfaat Pertumbuhan Ekonomi
Manfaat Pertumbuhan Ekonomi antara lain sebagai berikut:
Laju pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan
nasional Pendapatan perkapitanya dipergunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran
penduduk, sebab semakin meningkat pendapatan perkapita dengan kerja konstan
semakin tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan juga produktivitasnya.
Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk
perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan regional. Sebagai dasar
penentuan prioritas pemberian bantuan luar negari oleh Bank Dunia atau lembaga
internasional lainnya.
Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya persamaan penjualan bagi
perusahaan untuk dasar penyusunan perencanaan produk dan perkembangan sumbur
daya (tenaga kerja dan modal). (Dornbuch, R dan Fischer, S, 1994:649-651)
Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai proses kenaikan output per kapita dalam
jangka panjang. Ada tiga aspek yang perlu diperhatikan dalam definisi tersebut,
yaitu :
·
proses,
·
output per
kapita, dan
·
jangka
panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses, bukan suatu gambaran ekonomi
pada suatu saat.
Simon Kuznet mendefenisikan pertumbuhan ekonomi suatu negara
sebagai “kemampuan negara itu untuk menyediakan barang-barang ekonomi yang
terus meningkat bagi penduduknya, pertumbuhan kemampuan ini berdasarkan pada
kemajuan teknologi dan kelembagaan serta penyesuaian ideologi yang
dibutuhkannya”.
Dalam analisanya yang mendalam, Kuznet memisahkan enam karakteristik yang
terjadi dalam proses pertumbuhan pada hampir semua negara dan dari pendapatnya
tersebut di bawah ini terlihat bahwa salah satu faktor yang sangat penting
untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yaitu perdagangan (ekspor).
• Dua variabel ekonomi agregatif : tingginya
tingkat pertumbuhan output per kapita dan populasi dan tingginya tingkat
kenaikan produktivitas faktor produksi secara keseluruhan atau terutama
produktivitas tenaga kerja.
• Dua transformasi struktural : tingginya tingkat
transformasi struktur ekonomi dan tingginya tingkat transformasi sosial dan
ideologi.
• Dua faktor yang mempengaruhi meluasnya pertumbuhan ekonomi
internasional : kecenderungan negara-negara maju secara ekonomi untuk
menjangkau seluruh dunia untuk mendapatkan pasar (ekspor) dan bahan baku dan
pertumbuhan ekonomi ini hanya dinikmati oleh sepertiga populasi dunia.
Sumber : MAKALAH PERTUMBUHAN EKONOMI
Posting Komentar