Definisi operasional variabel
Menjelaskan definisi operasional
variabel dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting guna menghindari
penyimpangan atau kesalah pahaman pada saat pengumpulan data. Penyimpangan
muncul dalam bentuk "bias". Penyimpangan dapat disebabkan oleh pemilihan/penggunaan
instrumen (alat pengumpul data) yang kurang tepat atau susunan pertanyaan yang
tidak konsisten. Namun, bukan berarti bahwa semua variabel perlu diberikan
definisi operasional Variabel yang sudah jelas, mempunyai pengertian dan
interpretasi yang sama, misalnya jenis kelamin (sex"), tidak perlu
diberikan definisi operasional. Semua orang tidak akan membuat kesalahan untuk
menentukan apakah seseorang itu laki-laki atau wanita. Sebaliknya PEKERJAAN
POKOK misalnya, justru sangat perlu diberikan definisi operasional, sebab PEKERJAAN
POKOK dapat diartikan pekeraan yang paling banyak menghasilkan uang ataupun pekerjaan
yang paling banyak menyita waktu dalam satu kurun waktu tertentu.
Agar variabel dapat diukur dengan menggunakan instrumen atau
alat ukur, maka variabel harus diberi batasan atau definisi yang operasional
atau “Definisi Operasianal Variabel”. Definisi Operasional ini penting dan
diperlukan agar pengukuran variabel atau pengumpulan data (variabel) itu
konsisten antara sumber data (responden) yang satu dengan responden yang lain.
Disamping variabel harus di definisi operasionalkan yang juga perlu dijelaskan
cara atau metode pengukuran, hasil ukur atau kategorinya, serta skala
pengukuran yang digunakan. Untuk memudahkan, biasanya definisi operasional itu
disajikan dalam bentuk “matriks” yang terdiri dari kolom-kolom:
- Definisi Operasional
Adalah uraian tentang batasan
variabel yang dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang
bersangkutan. Misalnya :
·
Definisi
tentang operasional variabel “status gizi” anak balita adalah hasil penimbangan
atau pengukuran berat badan dari tinggi badan anak balita berdasarkan umur
·
Definisi
operasional variabel “pendidikan” adalah lamanya sekolah atau tingkat sekolah
yang telah diikuti oleh responden.
·
Definisi
operasional variabel “kinerja” perawat ruangan adalah kegiatan yang dilakukan
oleh perawat dalam pasien diruangan, atau kegiatan asuhan perawatan oleh
perawat ruangan.
- Cara pengukuran:
Adalah dengan metode atau cara digunakan
peneliti apa yang untuk mengukur atau memperoleh informasi (data) untuk
variabel yang bersangkutan. Misalnya, mengacu kepada contoh definisi
operasional di atas:
·
Untuk
variabel status gizi cara pengukurannya dengan Menimbang perat badan dan mengukur
tinggi badan.
·
Untuk
variabel pendidikan cara penngukurannya dengan wawancara.
·
Untuk
variabel kinerja, cara pengukurannya dengan melihat, mengecek, atau observasi
hasil atau catatan atau dokumen proses asuhan perawatan.
- Hasil ukuran atau kategori
Adalah mengelompokkan hasil
pengukuran variabel yang bersangkutan. Misalnya, mengacu kepada contoh definisi
operasional di atas:
·
Untuk
variabel status gizi, hasil ukurnya: gizi buruk, gizi kurang dan gizi baik
(normal).
·
Untuk
variabel pendidikan, hasil pengukurannya: SD, SMP, SMA, dst, atau: rendah
(tidak sekolah dan SD), menengah (SMP dan SMA), dan tinggi (di atas SMA).
- Skala pengukuran variabel
Pengukuran variabel dikelompokkan
menjadi empat skala pengukuran, yakni :
a)
Skala
nominal
b)
Skala
ordinal
c)
Skala
interval
d)
Skala
ratio
a)
Skala
nominal adalah suatu himpunan yang terdiri dari anggota-anggota yang mempunyai
kesamaan tiap anggotanya, dan memiliki perbedaan dari anggota himpunan yang
lain. Misalnya, jenis kelamin, dibedakan antara laki-laki dan perempuan;
pekerjaan dapat di bedakan petani, pegawai, dan pedagang, suku bangsa, dapat
dibedakan antara jawa, sunda batak, ambon, dan sebagaiannya. Pada skala
nominal, kita menghitung banyaknya subjek dari setiap kategori gejala,
menghitung banyaknya subjek dari setiap kategori gejala, misalnya jumlah wanita
dan pria, masing-masing sekian orang, dan sebagiannya. Masing-masing anggota
himpunan tersebut tidak ada perbedaan nilai.
b)
Skala
ordinal, adalah himpunan yang beranggotakan menurut rangking, urutan, pangkat,
atau jabatan. Dalam skala ordinal tiap himpunan tidak hanya dikatagorikan
kepada persamaan atau perbedaan dengan himpunan yang lain, tetapi juga
berangkat dari pernyataan lebih besar atau lebih kecil atau perbedaan tingkat
antara anggota himpunan. Misalnya, variabel pendidikan di kategorikan rendah,
menengah, tinggi, variabel umur dikatagorikan anak-anak, muda, dan tua dan
sebagaianya.
c)
Skala
interval, seperti pada skala ordinal, tetapi himpunan tersebut dapat memberikan
nilai interval atau jarak antara urutan kelas yang bersangkutan. Kelebihan dari
skala ini adalah bahwa jarak nomor yang sama menunjukkan juga jarak yang sama
dari sifat yang diukur. Contoh : umur <20 tahun
20-29
30-39
40-49
50-59
60 tahun keatas.
Lama
sekolah: kurang dari 6 tahun
6-9
tahun
10-12 tahun
Di atas 12 tahun
d)
Skala
ratio, adalah variabel yang mempunyai perbandingan yang sama, lebih besar atau
lebih kecil. Variabel seperti panjang, berat, dan angka agregasi adalah
variabel rasio. Misalnya, apabila sekarung beras beratnya 1 kuintal, maka 5
karung beras beratnya 5 kuintal (ratio 1;5). Contoh lain : 1 orang dokter di
Indonesia melayani 20.000 penduduk, artinya ratio dokter/penduduk adalah
1:20.000.
Sumber : DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
Posting Komentar