KEPEMIMPINAN
Sifat - Dasar
Kepemimpinan
Sebelum membahas lebih lanjut tentang apa itu
kepemimpinan dan bagaimana menjadi pemimpin yang efektif, kita perlu tahu apa
arti dari kepemimpinan itu sendiri. Kepemimpnan telah menjadi topic yang sangat
menarik dari pra ahli sejarah dan filsafat sejak masa dahulu. Sejak saat itu
para ahli telah menawarkan 350 deini tentang kepemimpinan . salah seorang ahli
menyimpulkan bahwa “kepemimpinan
merupakan salah satu fenomena yang paling mudah diobservasi, tetapi menjadi
salah satu hal yang paling sulit untu dipahami” (Richard L. Daft, 1999).
Mendefinisikan bahwa kepemimpinan merupakan suatu masalah yang kompleks dan
sulit, karena sifat dasar kepemimpinan itu sendiri memang sangat kompleks. Akan
tetapi, perkembangan ilmu saat ini telah membawa banyak kemajuan sehingga
pemahaman tentang kepemimpinan menjadi lebih sistematis dan objektif.
Definisi Kepemimpinan
Untuk mempermudah pemahaman kita, maka akan diacuh
satu definisi yang kiranya mampu menjadi landasan untuk membahas konsep
kepemimpinan itu sendiri. Kepemimpinan merupakan sebuah hubungan yang saling
mempengaruhi di antara pemimpin dan pengikut (bawahan) yang menginginkan
perubahan nyata yang mencerminkan tujuan bersamanya (Joseph C. Rost., 1993). Hal ini disebabkan dalam proses interaksi
untuk mencapai tujuan, orang-orang yang ada didalamnya membutuhkan seseorang
yang dapat mengkoordinasikan, mengarahkan, dan memudahkan orang-orang tersebut
untuk mencapai tujuan, baik tujuan individu maupun tujuan organisasi. Tanpa
kepemimpinan suatu organisasi hanyalah sejumlah orang atau mesin yang mengalami
kebingungan (Keith David, 1981).
Perkembangan
Kepemimpinan Individu
Mendasarkan pengertian-pengertian tersebut
kepemimpinan merupakan sesuatu yang dapat dilatihkan dan dipelajari untuk
meningkatkan kemampuan seseorang menjadi pemimpin yang kreatif. Sesuatu yang
perlu diingat bahwa perkembangan seseorang sangat dipengaruhi oleh factor
lingkungan, bawaan, gabungan keduanya, dan kemauan. Termasuk perkembangan
seseorang untuk menjadi pemimpin juga dipengaruhi oleh ketiga factor tersebut.
Dengan kata lain seseorang bisa berkembang menjadi pemimpin, disamping hasil
dari hasil belajar tentang pengetahuan bagaimana seharusnya memimpin juga
karena bawaan atau bakat serta kemauannya untuk menjadi pemimpin.
Perbedaan Antara
Manajer dan Pemimpin
Menurut Warren G. Bennis, Ada perbedaan yang
mencolok antara manajer dan pemimpin. Bennis menegaskan bahwa “untuk bertahan
hidup diabad 21 ini, kita membutuhkan seorang pemimpin generasi baru, pemimpin
dan bukan manajer! perbedaannya sangatlah mencolok. Pemimpin menaklukan
hambatan-hambatan yang mengancam organisasi, seperti perubahan yang serba
cepat, ketidakpastian, kekacauan dunia, dan perubahan itu sendiri, dan pemimpin
akan menyalamatkan kita semuaa jika kita percaya sepenuhnya, sementara manajer
menyerah kalah dengan itu semua”.
Fungsi Kepemimpinan
Manajemen berbeda dengan kepemimpinan atau manajer
berbeda dengan pemimpin, oleh karena itu fungsi kepemimpinan juga berbeda
dengan fungsi manajemen. Manajemen dan manajer lebih berorientasi pada
pengelolaan tugas sehari-hari yang bersifat jangka pendek, misalnya pencapaian
target produksi, mengusahakan supaya semua pegawai dapat memenuhi aturan yang
ada meningkatkan disiplin, memelihara aturan, dan lain-lain. Kepemimpinan
menekankan pada usaha mencapai tujuan bersama-sama dengan orang lain melalui
kepengikutan.
Kepengikutan di sini bermakna pemimpin dan anggota
menjadi satu visi, misi dan tujuan sehingga anggota menjadi lebih (a) mampu melakukan
tugas-tugasnya, (b) berorientasi pada masa depan, dan (c) berorientasi pada
tuntutan perubahan. Penekanan fungsi manajer pada pencapai tujuan tidaklah
salah. Berdasarkan uraian diatas James M. Kouzes (1995) dan David W. Johnson/
Frank P. Johnson (1997) mengemukakan beberapa fungsi kepemimpinan dalam
memaksimumkan efektivitas organisasi adalah:
1. Menantang
proses dn status quo
Kecuali Allah yang Maha
Tinggi, di dunia ini semuanya mengalami perubahan.
2. Menyamakan
visi bersama
3. Memberdayakan
anggota melalui tim kerja yang kooperatif
4. Memberikan
contoh
5. Membangkitkan
jiwa untuk terus memperbaiki keahlian konseptual, teknis dan keahlian
interpersonal.
Efektivitas
Kepemimpinan
Efektivitas
berbeda dengan keberhasilan. Efektivitas mengandung makna ketepatan pencapaian
tujuan yang diharapkan atau kesesuaian apa yang seharusnya dilakukan (to do the
right things). Apabila kepemimpinan merupakan suatu proses mempengaruhi orang
lain untuk berperilaku sesuai dengan keinginan pemimpin , efektivitas
kepemimpinan diukur dengan adanya kesediaan orang lain untuk berprilaku sesuai
dengan tujuan pemimpin dan organisasi tanpa ada rasa paksaan. Sedangkan
kepemimpinan yang berhasil adalah pemimpin yang berhasil mencapai tujuan
organisasi tanpa mempertimbangkan apakah orang lain merasa terpaksa atau tidak
untuk melakukannya.
Prinsip-prinsip
Kepemimpinan
Prinsip kepemimpinan merupakan pokok-pokok pikiran
yang dianggap benar yang harus ada dan dilakukan dalam proses kepemimpinan. Ada
sejumlah prinsip-prinsip kepemimpinan yang sangat mendasar yang perlu dipegang
dan dilakukan oleh seorang pemimpin, diantaranya adalah:
1. Kepemimpinan
bukan sekedar kedudukan khusus yang diduduki seseorang dalam suatu organisai.
2. Perilaku
dan tindakan pemimpin harus bisa dicontoh oleh bawahan.
3. Kepemimpinan
adalah ilmu dan proses.
4. Pemimpin
bukan seorang yang berada di puncak hirerarki suatu organisai yang terpisahkan
dengan pengikutnya.
5. Untuk
mendapatkan kepengikutan, seorang pemimpin harus melalui proses memengaruhi
yang dilakukan melalui berbagai cara dengan melihat pada situasi bawahan.
6. Pemimpin
perlu memberdayakan bawahan agar dapat mengidentifikasi tugas-tugas yang akan
dilakukan dan tidak melakukan kesalahan.
Thoha ,
Miftah, 2009. Kepemimpinan dalam
Manajemen. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada
Badeni , 2013. Kepemimpinan dan Perilaku
Organisasi. Bandung : Alfabeta, CV
Safaria ,
Triantoro, 2004. Kepemimpinan.
Yogyakarta : Graha Ilmu
Posting Komentar